Rabu, 12 Desember 2012

Makalah Konsep IAD Dalam Kehidupan Bermasyarakat


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pertama-tama latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar. Selain alasan tersebut, makalah ini juga menjabarkan tentang konsep IAD dalam kehidupan bermasyarakat itu sendiri dan juga menyangkut Alam Pikir Manusia dan Perkembangannya yang termasuk dalam IAD.
Ilmu Kealamiahan Dasar ( IAD ) sangat bersangkutan dengan kehidupan manusia itu sendiri karena kita sebagai manusia tidak akan bisa lepas dari alam. Alam pikir manusia juga membantu dalam pembentukan Ilmu kealamiahan dasar yang sudah tercipta sebelum manusia hidup.


B.     Maksud dan Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjabarkan konsep IAD dalam kehidupan manusia dan pola pikir manusia itu sendiri terhadap alam yang ditinggalinya dan menggalinya menjadi suatu konsep Ilmu.
Makalah ini juga menjelaskan Ilmu Kealamiahan dasar juga membentuk sub Ilmu seperti Ilmu pengetahuan alam, dsb. Dan bagaimana alam ini berabad-abad lalu dan emnurut mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat yang mempunyai alam pikir berbeda-beda sebagai manusia. Dan menjelaskan bagaimana alam pikir manusia dan perkembangannya.



C.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan tujuan IAD?
2.      Apakah konsep IAD ?
3.      Peranan IAD dalam kehidupan bermasyarakat ?
4.      Apakah yang dimaksud dengan alam pikir manusia ?
5.      Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya ?
6.      Perkembangan Alam Pikiran Manusia ?
7.      Sejarah Pengetahuan yang di Peroleh Manusia ?


D.    Metode Penulisan
            Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil metode browsing internet : Yaitu metode yang menggunakan media internet untuk pengumpulan bahan-bahan yang dapat melengkapi isi makalah ini.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAN TUJUAN IAD
Pada hakikatnya ilmu alamaiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Jadi ilmu alamiah dasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.
            Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
            Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.  Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin ilmu ini, karena secara tidak sadar sudah kita temukan dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja.

Dan tentunya semua ilmu memiliki tujuan, peran, manfaat dan fungsi. Begitu juga dengan ilmu alamiah dasar. Tujuan ilmu alamiah dasar adalah:
1.      Memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan alam.
2.      Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian, dan apresiasi terhadap objek dan cara pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3.      Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan teknologi.
4.      Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin-disiplin ilmu eksakta maupun non-eksakta.

Sedangkan fungsi dari Pengajaran Ilmu alamiah dasar adalah:
1.      Mengembangkan apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa Non-eksakta.
2.      Mendorong dan mengembangkan kemanfaatan ilmu alamiah dasar pada pengembangan diri, ilmu dan profesi para mahasiswa Non-eksakta.



B.  KONSEP ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
1.     Manusia yang Bersifat Unik
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minum (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya).
Ciri-ciri manusia
a.      Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b.      Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c.      Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d.      Memiliki potensi untuk berkembang biak
e.       Tumbuh dan bergerak
f.       Berinteraksi dengan lingkungannnya
g.      Sampai pada saatnya mengalami kematiian

Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan  teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.

2.     Kuriositas atau Rasa Ingin Tahu dan Akal Budi
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba untuk dicari obatnya (HIV/AIDS).

3.      Mitos
Pengetahuan baru dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan disebut mitos. Cerita – cerita pada mitos disebut legenda. Kebenaran mitos masih bersifat simpang siur karena tidak ada bukti yang otentik dan disebarkan melalui cerita dari mulut ke mulut (lisan). Mitos dapat diterima karena keterbatasan pengindraan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus di penuhi. Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700-600 SM. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos. Pengetahuan ini disebut pseudo science (sains palsu). Ini adalah ilmu pengetahuan yang masih diragukan kebenarannya.
Pada zaman dahulu, kemampuan manusia masih terbatas baik peralatan maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikan, pengetahuan yang terkumpul belum memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusia dan masih jauh dari kebenaran.
Perkembangan selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan non fisik (pikirannya), jadi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan alam pikirannya. Berbagai pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari kepercayaan seseorang disebut mitos. Adapun cerita yang berdasarkan mitos ini disebut legenda. Mitos ini timbul disebabkan karena keterbatasan alat indra manusia, seperti :
1.      Alat penglihatan: Banyak benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak oleh mata.
2.      Alat pendengaran : Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik.
3.      Alat pencium dan pengecap : Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun yang diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan empat jenis rasa, yaitu manis, masam, asin, dan pahit. 
4.      Alat perasa : Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatsan penginderaan baik langsung maupun dengan alat dan keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.

4.    Lahirnya Ilmu Alamiah
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi  berikutnya. Pertambahan pengetahuan  didorong oleh pertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science).
Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengetahuan didapat dengan berbagai pendekatan seperti halnya pengetahuan berupa mitos atau legenda menggunakan pendekatan kepercayaan yakni kebenarannya hanya atas dasar percaya maka pendekatan pengetahuan semacam ini bersifat irrasional, begitu pula pengetahuan yang sifatnya falsafi pendekatan kebenarannya hanya mengandalkan nalar = akal = rasio belaka maka dikenalah pendekatan pengetahuan rasional sehingga muncullah persepsi paham kebenaran irrasionalime dan rasionalisme.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi : yakni dorongan pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science (Ilmu pengetahuan murni). Sementara dorongan yang ke-dua adalah dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin sulit untuk ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan sains adalah apabila pendekatan kebenaran tertumpu pada rational approach and empiric approach yakni kebenaran yang secara rasional dapat dimengerti dan difahami serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan peralatan ilmiah. Pendekatan senacam itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa filosuf muslim di Persia dengan bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu perbintangan, ilmu kimia dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini tidak deklarasikan oleh ilmuwan barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah ditemukannya teropong bintang (sekalipun sejak masa filsafat muslim teleskop sudah ada) yang mampu membuktikan kebenaran teori Heliosentris Copernicus. Memang sejak penemuan teleskop telah banyak membantu para ilmuan untuk dapat membuktikan secara empiric terhadap konsep-konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah menancapkan tonggak sejarah perkembangan ilmiah :
Nikolas Copernicus (1473 – 1543 M) Ia seorang astronom, matematika dan pengobatan, Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan Yunani yang berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium ( Peredaran alam semesta) buku ini ditulis pada tahun 1507 M tetapi tidak segera dideklarasikan karena konsepnya bertentangan dengan konsep lama yang sudah mendapat justifikasi dari penguasa. Pokok-pokok ajarannya sebagai berikut :
  • Matahari adalah pusat dari system solar, dimana system itu bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
  • Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
  • Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu ;
  • Jagat raya ini tidak ada batasnya
  • Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya
Karena keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang bertentangan dengan keyakinan penguasa pada itu maka Bruno dianggap sebagai orang yang kemasukan setan (kesurupan) dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup hingga mati.
Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571 – 1630 M ) Pokok-pokok pikirannya adalah:
  • Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu focus.
  • Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan sementara itu ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
  • Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara penuh adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.
Konsep-konsep diatas dibenarkan oleh Galileo Galilei (1564 –1642 M) dengan menggunakan teleskopnya yang terbesar mampu melihat tatasurya dan mengumumkan hasil penemuannya bahwa teori Geosentri dianggap salah dan yang benar adalah teori Heliosentris sebagaimana dikemukakan oleh Copernicus dan Kepler sekalipun bertentangan dengan pendapat penguasa yang mempertahan teori geosentris dan menganggap suci bumi dan menjadi pusat tata surya sebagai tempat singgasana para raja.

5.     Kriteria Alamiah
Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
  • Sistematis
  • Berobjek
  • Bermetoda
  • Universal
Kebenaran pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni bertautan dan meiliki hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan pengetahuan lainnya (tidak berdiri sendiri ) dan memiliki langkah yang tersusun dalam menemukannya, disamping itu kajian ilmu harus memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah bertujuan dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang operasional terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga menghasilkan kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara menyuluruh.
Perlu dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu menghasilkan kebnenaran ilmiah, juga adapula criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
  • Perasaan
  • Intuitif
  • Trial and error
Perasaan merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena perasaan setiap orang satu dengan lainnya memiliki sensitifitas yang berbeda.
Sedangkan instuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola berpikir tertentu, pendapat yang berdasar intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuannya yang terdahulu melalui proses berpikir yang tidak disadari. Seolah-olah pendapat itu muncul begitu saja tanpa dipikir terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kepekaan dan ketajaman intuitif yang tingkatnya berbeda-beda, mungkin orang yang terlatih intuisinya akan memeiliki kepekaan yang tinggi dan memungkinkan intuisinya dapat mendekati kebenaran atau sebaliknya bagi orang yang memiliki kepekaan dan ketajaman intuisi yang rendah.
Sementara kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun tingkat kebenaran lebih maju dibanding prasangka dan intuitif, tetapi pendekatan ini dipandang tidak efesien karena cara untuk memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau untung-untungan dan lebih cenderung error daripada berhasil.
6.   Metode Ilmiah dan Implementasinya
Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat  sebagai berikut :
1.      Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap suatu objek tertentu.
2.      Masalah dan problema,  menemukan masalah dengan kata lain adalah  dengan mengemukakan pertanyaan apa dan bagaimana.
3.      Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
4.      Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru) .
5.      Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka disusun teori. Dengan teori-teori yang dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia seperti pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan.




7.      Sikap Ilmiah
Salah satu aspek tujuan mempelajari Ilmu alamiah dasar ini adalah bagaimana menanamkan sikap ilmiah bagi mahasiswa, berikut ini di jelaskan beberapa sikap ilmiah yang harus dimilki oleh seorang ilmuan :
a.       Jujur
Sebagai ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif. Dan menyusun penelitian hingga pelaporan harus disampaikan sejujur-jujurnya sehingga terbuka bagi peneliti lain bila dilakukan pengulangan.
b.      Terbuka
Seorang iolmuan mempunyai pandangan luas, terbuka bebas dari praduga, ia tidak memperoleh buah pikirannya dari dugaan, ia akan terus mendapatkan kebenaran dengan prosedur ilmiah dan membuka diri bagi pihak lain untuk menguji dan mengkritik kebenarannya atau selalu menghargai kebenaran orang lain.
c.       Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia mengakui bahwa oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap angkuh.
d.      Skeptis
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan tidak keliru.
e.       Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus asa, dan ia selalu berkata “ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba mengerjakannya” . Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi. John Von Neuman memberi nama hasil karyanya dengan sebutan MANIAC (sehingga membuat peserta seminar tertawa) padahal maniac itu istilah dari singkatan Mathematical Analyzer, Numerical Integrator and Computer.


f.       Pemberani
Seorang ilmuan harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidakbenaran, kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat kemajuan.
g.      Kreatif
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif.

8.    Keterbatasan Ilmu Ilmiah
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatikan :
Pertama, Bidang ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
Kedua, tujuan ilmu Alamiah, membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat).
Ketiga. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan. Manusia pemakain ilmu alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya.  Contoh penemuan mesiu atau bom atom.


9.    Filsafat Ilmu Alamiah
Yang menjadi objek Ilmu Alamiah adalah semua materi dalam alam semesta ini. Ilmu Alamiah  meneliti sumber alam yang mengaturnya. Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
Vitalisme, merupakan suatu doktrin  yang menyatakan adanya  kekuatan diluar   alam.  Kekuatan itu melikiki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah.
Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hikiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghayutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
Agnotisme, untuk menghindari pertentangan  vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani  dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.

10.    Bahasa Ilmu Alamiah
Adalah bahasa kesatuan yang utuh sebagai bentuk bahasa ilmu alamiah merupakan bahasa universal. Contoh : Air (Indonesia), Water (Inggris) bahasa ilmiahnya H2O.

11.    Keterbatasan Indra Manusia
Berdasarkan penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas
Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya terdapat pohon.
Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30 - 30.000 Hertz
Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
Indra kulit, manusia mampu  membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan  informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin dibanding dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.


12.     Pembagian Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan beberapa argumentasi ilmu pengetahuan dibedakan atas :
a.       Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni membahas hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya  dibagi atas :
1.      Psikologi, yang mempelajari proses mental dan tingkah laku.
2.      Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan.
3.      Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan     dan tingkah laku sosial.
4.      Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya.
5.      Sejarah,  pencatatan peristiwa-persitiwa  yang telah terjadi pada suatu bangsa. Negara atau individu.
6.      Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi,  pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
7.      Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.

b.      Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas :
1.      Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir.
2.      Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak.
3.       Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
·         Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
·         Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan.
·         Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup.
·         Anatomi suatu studi tentang struktur dalam  atau bentuk dalam mahkhluk hidup.
·         Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh  makhluk hidup.
·         Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
·         Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis.
·         Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu.

c.       Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
1.      Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini  petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
2.      Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu.






C.     PERANAN ILMU ALAMIAH DASAR DALAM BERKEHIDUPAN MASYARAKAT

Tentunya semua disiplin ilmu itu memiliki peran dalam kehidupan manusia. Yang mana perannya ini dapat bersifat baik dan dapat bersifat buruk. Sedangkan peran Ilmu Alamiah Dasar dalam kehidupan manusia sampai saat ini antara lain:
1.           Suatu ilmu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan adanya perkembangan ilmu alamiah dasar dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan ilmu IPA dapat timbul cabang-cabang ilmu lain yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2.           Suatu ilmu yang dapat menaikkan kualitas mutu produksi. Dengan teknologi material yang bersumber dari ilmu dasar ini yaitu oleh konsep-konsep IPA para ahli makin menguasai sifat maupun pemanfaatan suatu senyawa, denagn mengubah atau mereaksikannya dengan senyawa lain sehingga mendapatkan senyawa baru dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan harapan.
3.           Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu yang berkaitan dengan alam. Tentu saja bila kita mengenal ilmu alamiah dasar kita akan menemukan ilmu-ilmu lainnya, karena ilmu alamiah dasar (IAD) ini bukanlah ilmu yang berdiri sendiri.
4.           Meningkatkan system transportasi dan komunikasi. Perkembangan ilmu semakin pesat, menimbulkan tekanan dalam pikiran para ilmuan untuk terus berkarya dalam hal-hal yang baru termasuk dalam transportasi dan komunikasi. Yang dulunya kita berkomunikasi sangatlah sulih, nah sekaranghanya dalam hitungan detik kita dapat berkomunikasi dengan orang lain yang jauh lokasinya. Begitu juga dengan transportasi, dulu kita bila ingin menjangakau tempat yang jauh kita membutuhkan berhari-hari, namun kini dengan adanya iptek ini hal yang lama menjadi cepat.
5.           Memberikan kontribusi tentang ilmu kesehatan. Sebagaimana kita ketahui ilmu kedokteran itu sarana dan prasarananya adalah ilmu dasar ( fisika, kimia, biologi) serta alat-alat elektronik dan non elektroik.
6.           Dapat meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya IAD kita dapat meningakatkan SDM.
7.           Dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya IAD maka Semakin banyak perusahaan maupun sekolah, maka peluang dalam lapangan pekerjaan itu menjadi lebih besar.
8.           Dapat meningakatkan keborosan dan menimbulakan pencemaran lingkungan.
Pendayagunaan teknologi SDA pun dapat mengakibatkan dampak negative
bila kita salah dalam penggunaannya.


Alam Pikir Manusia dan Perkembangannya
D.    Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya.

a.        kelebihan manusia dari Penghuni Bumi Lainnya.
Manusia sebagai makhlukyang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain :
1.       Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana ( Homo sapiens ) yang dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
2.       Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
3.       Manusia dapat berbicara ( Homo Langues ) baik secara lisan maupun tulisan.
4.       Manusia dapat hidup bermasyarakat ( Homo sosius ) dan berbudaya ( Homo Humanis.
5.       Manusia dapat mengadakan usaha ( Homo Economicus ).
6.       Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama ( Homo religious ).

b.      Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri.
Binatang mempunyai insting untuk kelangsungan hidupnya, memperoleh makanan, serta hal-hal lainnya. Aktivitas tersebut tidak berubah dari waktu ke waktu dan dinyatakan sebagai rasa keingintahuan yang tidak berkembang atau biasa disebut idle curiosity. Sedangkan manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis, dan analis. Oleh karena itu, manusia memiliki rasa ingin tahu yang selalu berkembang yang biasa disebut dengan curiosity.
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu ini dimulai dengan pertanyaan What “apa” tentang sesuatu kemudian dilanjutkan dengan How “bagaimana” kemudian Why “mengapa”. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam. Semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang ada disekelilingnya, alam jagad raya, bahkan dirinya sendiri. Hal tersebut mendorong manusia untuk memahami serta menjelaskan  gejala-gejala yang terjadi dan dorongan rasa ingin tahu manusia tersebut membuat mereka mencari jalan keluar dari setiap apa yang terjadi. Pengetahuan tentang satu masalah mendatangkan pertanyaan (masalah) lain yang ingin dijawab.

E.      Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Perkembangan Fisik, Sifat dan perkembangannya.
            Tuhan menciptakan dua mahluk, yang satu bersifat anorganis (bnda mati) dan yang lain bersifat organis (mahluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hokum alam ( deterministis) dan mahluk hidup tunduk pada hokum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas cirri-ciri kehidupan manusia sebagai mahkluk yang tertinggi, lebih dari hewan maupun tumbuhan. Dari sekian banyak cirri-ciri manusia sebagai mahluk hidup, akal budi, dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia.
a.       Perkembangan Fisik Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak brupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang  tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. 5 minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
      Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala dibawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja. Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat puberitas, yang ditandai diantaranya dengen tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
      Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baikoleh orang tua dan lingkungan yang akan terus terbawa sampai dewasa. Sampai usia 2 tahun, Perkembangan kecerdasan sangat cepat dari belajar, makan, berbica dan berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum menandai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.

b.      Perkembangan sifat dan pemikiran manusia
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manuia hidup dari berburu dan berladang berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, kemudian meningkat menjadi petani dan peternak  yang menetap. Ada dua macam  perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikir manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini, pengelompokkan perkembangan kecerdasan manusia berdasakn usia dari bayi hingga dewasa.
1.      Masa bayi (0-2 Tahun)
Menurut psikologi disebut juga sebagai priode sensomotorik. Pada periode ini, perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, berjalan, berbicara, dan mengikat diri pada orang lain. Dengan gerakan-gerakan anggota tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan-keterangan melaui semua alat indranya.
2.      Masa kanak-kanak (3-5 Tahun)
Masa kanak-kanak disebut sebagai periode pra-operasional, dengan kisaran usia 2-7 tahun. Pada periode ini, dorongan keingintahuannya sangat besar, sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan. Namun, pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan lambing-lambang, seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
3.      Masa usia sekolah (6-12 tahun)
            Masa ini disebut juga sebagai periode operasinal nyata dengan kisaran usia 7-11 Tahun. Pada periode ini anak sangat aktif, ditandai dngan perkemabngan fisik, dan motorik yang baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “masa tenang”, karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemapuan individu. Perolehan pengtahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan), walau sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika.

4.      Masa remaja (13-20 tahun)
            Masa remaja disebut juga periode oprasional formal (11-15tahun). Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa, secara fisik, mental, dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.

5.      Masa dewasa ( > 20 Tahun)
            Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.

F.      Sejarah Pengetahuan yang di Peroleh Manusia
ZAMAN PURBA
A. Kehidupan Manusia Masa Berburu dan Meramu
1. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat awal
                  Zaman ini terjadi ketika zaman Paleolithikum atau disebut juga zaman batu tua. Pada zaman ini manusia hidup dengan menggantungkan dirinya penuh pada alam. Mereka belum bertempat tinggal menetap tetapi masih berpindah-pindah (nomaden). Hidup dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan. Manusia pada zaman ini belum mengenal kepercayaan dan cara berpikir mereka masih sangat sederhana, buktinya yaitu alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini masih sangat sederhana, kasar, dan hanya bersifat praktis. Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada zaman ini antara lain, Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Erectus.

2. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut
Zaman ini terjadi ketika zaman Mesolithikum atau disebut juga zaman batu tengah. Pada masa ini manusia sudah hidup menetap meskipun sementara (semi sedenter). Hidupnya sudah tidak menggantungkan penuh pada alam. Alat yang dihasilkan sudah tidak mutlak bersifat praktis, unsur estetikanya mulai muncul. Zaman ini berlnagsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada masa ini adalah jenis Homo.

B. Kehidupan Manusia Masa Bercocok Tanam
Jenis manusia yang hidup pada masa ini sudah mencapai taraf Homo Sapien penuh artinya jenis manusia yang cerdas atau manusia yang tingkat pemikirannya sudah meningkat jauh dari pada jenis manusia sebelumnya. Awalnya mereka sangat menggantungkan kehidupannya pada alam tetapi lama-kelamaan karena persediaan alam terbatas maka mereka berusaha untuk mengadakan persediaan makanan yang cukup hingga mereka tidak perlu mengembara lagi. Kemampuan mengadakan persediaan makanan ini bisa ditempuh melalui :
1.      Menanam tumbuh-tumbuhan tertentu
2.      Menyimpan atau mengawetkan makanan
3.      Menjinakkan binatang
Manusia pada masa ini menghasilkan kebudayaan Neolithikum, Megalithikum, gerabah, mata panah dan perhiasan. Manusia pada masa ini juga sudah memiliki kepercayaan. Inti kepercayaan pada masa ini adalah penghormatan dan pemujaan terhadap roh, terutama terhadap roh nenek moyang (animisme).

C. Kehidupan Masa Perundagian
Masa perundagian adalah masa di mana masyarakatnya sudah banyak terdapat golongan undaginya. Pada masa ini manusia memiliki kemampuan baru yaitu kemampuan dalam peleburan bijih logam dan pembuatan alat-alat dari logam (perunggu dan besi). Inilah yang merupakan pembeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada masa ini terjalin hubungan dengan daerah-daerah sekitar kepulauan Indonesia yang mendorong meningkatkan kemampuan Indonesia. Masyarakat pada masa ini juga sudah mempunyai norma-norma.

D. Keadaan Manusia Menjelang Zaman Prasejarah
Menjelang masuknya pengaruh budaya India (Hindu-Budha) atau masa perundagian akhir, masyarakat Indonesia sudah memiliki tata kehidupan yang teratur dan berkebudayaan cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat bahwa mereka telah :
1.      Pandai bercocok tanam
2.      Pandai berlayar
3.      Memiliki pengetahuan perbintangan (astronomi)
4.      Pandai membuat bangunan Megalithik
5.      Pandai menenun dan membuat pakaian dari serat kayu
6.      Pandai membuat alat-alat dari logam
7.      Mengenal kepercayaan animism, dinamisme, dan totemisme
8.      Kehidupannya sudah menetap
9.      Pandai membuat gerabah
10.  Keseniannya sudah berkemban

ZAMAN YUNANI
Zaman Yunani yaitu antara 600 SM-200 SM. Dalam zaman ini proses-proses perkembangan know how tetap mendasari kehidupan sehari-hari, tetapi lebih maju dari zaman-zaman sebelumnya. Dalam bidang pengetahuan, sikap dan pemikiran yang sekedar menerima apa adanya, terjadi perubahan besar, dan perubahan ini dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan modern. Pada zaman ini muncul tokoh-tokoh filsafat antara lain, Thales, Phytagoras, Aristoteles, Archimedes, dll.

ZAMAN PERTENGAHAN
Dikembangkan metode eksperimmen menyankgut bidang kedokteran, farmsai, astroniomi, kimia dan biolgi. Penulisan bilangan arab dan desilmal memuncilkan ilmu aljbar.

ZAMAN MODERN
Pada permulaan abad ke -14, di Negara-negara Eropa mulai terjadi perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak zaman itu sampai sekarang Eropa menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahun alam. Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat pesat ketika muncul buku yang berjudul Novum Organum yang ditulis oleh Francis Bascon (1560-1626).
Buku ini menjelaskan tentang landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dan penegasan ilmu pengetahuan dengan metodenya.
Jika dilihat dari segi metodologi dan psikologi, seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada :
1.      Pengamatan dan pengalaman manusia terus-menerus
2.      Pengumpulan data terus-menerus yang dilakukan secara sistematis
3.      Analisis data yang dilakukan dengan berbagai cara
4.      Penyusunan teori-teori dan penyusunan ramalan-ramalan sehubungan dengan teori tersebut.
5.      Percobaan untuk menguji ramalan tersebut.
Percobaan ini akan menghasilkan beberapa kemungkinan, yaitu benar dan salah. Jika salah, ada kemungkinan untuk mencari kesalahan berfikir, sehingga ada kemungkinan juga untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan modern memiliki suatu sistem yang di dalamnya terkandung pengoreksian diri, yang memungkinkan adanya tahap untuk menuju kebenaran dan kesempurnaan.


























DAFTAR PUSTAKA
  Djaliel, Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
 Http://For-The-Better-World.Blogspot.Com/2008/09/Indonesia-Dalam-Pola-Pikir-Mitos-Dan.Html

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Telusuri