KATA PENGANTAR
Puji
syikur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bumi & Alam Semesta dan
Perkembangan & pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing Hj. Ayu Herlina R., M.Pd dan semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Banjarbaru, 14 Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
................................................................................................................ i
DAFTAR
ISI................................................................................................................................
ii
BAB I
Latar
belakang masalah....................................................................................................... 1
Tujuan
pembahasan.............................................................................................................. 1
Teknik
pengumpulan
data.................................................................................................. 1
Perumusan
masalah.............................................................................................................. 1
BAB II
BUMI
DAN ALAM SEMESTA
BUMI
............................................................................................................................................ 2
Bentuk-bentuk
muka bumi ................................................................................................ 6
ALAM
SEMESTA ......................................................................................................................
10
Komponen
Abiotik
.................................................................................................................
10
Komponen
Biotik .................................................................................................................. 13
Anggota tata
surya lain
....................................................................................................... 14
Pengaruh
iklim di Bumi
.......................................................................................................
15
PERKEMBANGAN
DAN PENGEMBANGAN IPA ..........................................................
16
IPA Klasik ...................................................................................................................................
17
IPA Modern
............................................................................................................................... 18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
...............................................................................................................................
19
Saran –
saran ............................................................................................................................
21
DAFTAR
PUSTAKA
.................................................................................................................
22
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Kita
sering kali tidak mengetahui bagaimana sebenarnya struktur planet yang kita
tempati ini (bumi) apa saja yang ada di bumi bagaimana bentuk permukaan bumi
baik secara alami dan buatan tangan manusia bagaimana iklim di bumi. Sebagian
besar dari kita sedikit sekali mengetahui tentang hal itu.. Masih terkait itu
kita sebagai mahluk sosial harus mengetahui apa itu IPA dan bagaimana
perkembangan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di masa dulu (klasik) dan masa modern
sekarang ini. Oleh karena itu makalah ini di buat untuk menjawab keingintahuan
kita.
Tujuan pembahasan
Membahas mengenai struktur bumi, lapisan bumi, bentuk
muka bumi dan perkembangan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam.
Teknik pengumpulan data
Memakai teknik browsing di internet dengan merangkum
data – data dari sumber – sumber terpecaya.
Perumusan masalah
1.
Bagaimana struktur
bumi?
2.
Bagaimana lapisan
lapisan bumi?
3.
Bagaimana permukaan
bumi?
4.
Bagaimana tanda
perubahan iklim bumi?
5.
Bagaimana
perkembangan & pengembangan IPA?
BAB II
BUMI DAN ALAM SEMESTA
BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet
dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara
Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit).
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon,
setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi
bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 C
hingga 55 C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan
setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760
milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi
(sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan
berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756
kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai
1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi
terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas
lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi
nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh
inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh
mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya
sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi
lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada
beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan
bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah
palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam
adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar
adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi
menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Kerak Bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar
20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan
penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan
basalt.
Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel
bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel
bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C
Inti Bumi
Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi
menjadi 2 (dua), yaitu:
Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang
melapisi inti Bumi bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km
dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri atas besi dan
nikel cair dengan suhu 3900 °C.
Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam
atau dapat juga disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200km dan
berdiameter 2600km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat
dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi
dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1. Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet
berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan
sphere yang berarti padat.
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi
yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang
oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih
dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal
responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis
yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng
tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi
dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar
bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper
untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali
gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan
keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang
dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu
dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh
ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer
berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep
mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer)
tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer yaitu : Litosfer samudra, yang
berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura Litosfer benua,
yang berhubungan dengan kerak benua. Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100
km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua
dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.
2. Astenosfer
Astenosper merupakan lapisan dibawah lempeng tektonik, yang
menjadi tempat bergeraknya lempeng benua.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer.
Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek
yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor
yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan
bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC).
Antara lapisan Mesosfer dengan lapisan atermosfer terdapat lapisan perantara
yaitu Mesopause.
KOMPOSISI
DAN STRUKTUR
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan. Hal ini berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik
dalam hal massa maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi,
gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi
juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang
tertekan ceper pada orientasikutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih
besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari
bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter
pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke
kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk
bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil.
Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan
sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan
toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi
adalah Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan
khatulistiwa, bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi
sebenarnya adalah gunung Chimborazodi Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga
alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal
dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat
berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan
Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah,
bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan
permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai
relief Bumi.
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg.
Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium(13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri
dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti
Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%),
sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Bentuk bentuk muka bumi
A.
Bentuk Alamiah
Kenampakan atau bentuk-bentuk alamiah, antara lain samudra/laut,
sungai, danau, rawa, dan lain-lain. Bagaimana bentuk-bentuk tersebut
digambarkan melalui simbol – simbol.
Samudra/Laut
Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta,
samudra/lautan digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua).
Semakin tua warna biru, menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam.
biru sangat muda : kedalaman 0 – 200 m
biru muda : kedalaman 200 – 2.000 m
biru tua : kedalaman >2.000
m
Catatan:
Rentang kedalaman sering kali berbeda antara satu peta dan peta
lain. Oleh karena itu saat membaca peta harus dilihat penjelasan arti warna
pada legenda peta.
Sungai
Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang
terbentuk secara alami. Aliran sungai berawal dari sumber air di hulu dan
berakhir di muara. Hulu terdapat di daerah-daerah pegunungan, dan muara dapat
berada di laut, danau, atau sungai yang lebih besar. Sungai digambarkan sebagai
garis bebas (sesuai aliran) berwarna biru muda dilengkapi keterangan yang
ditulis dengan huruf miring (italic). Garis tersebut akan selalu berakhir di
batas lautan, danau, atau sungai besar lain.
Danau
Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air.
Danau, meliputi danau alami dan danau buatan yang digambarkan dengan warna
biru.
Rawa
Rawa adalah dataran rendah yang selalu tegenang air (air hujan,
air permukaan tanah, dan lainlain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan
ataupun di daerah pesisir pantai. Simbol rawa adalah beberapa baris garis putus-putus
berwarna biru muda
Dataran,
perbukitan, dan pegunungan
Kenampakan utama di daratan yang tidak tertutup oleh perairan
adalah dataran, perbukitan, dan pegunungan. Dari daerah pesisir yang landai,
daratan makin meninggi, dimulai dari dataran, perbukitan, hingga pegunungan.
Dataran
Dataran dapat berupa dataran rendah ataupun dataran tinggi
(plateau/plato). Dataran rendah merupakan daerah luas, rendah, dan relatif
datar. Ketinggiannya beragam, permukaan bergelombang dengan bukit-bukit rendah.
Namun, di antaranya dapat berupa dataran sempurna. Dataran dapat berupa padang
sabana, gurun, dataran aluvial, dan sebagainya.
Bukit/Perbukitan
Bukit adalah bagian permukaan bumi yang lebih tinggi dari dataran,
tetapi lebih rendah dari gunung (± 200 – 300 m). Perbukitan adalah rangkaian
bukit-bukit.
Pegunungan
Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi, jauh lebih
tinggi dari dataran sekitarnya (>620 m), simbol dataran, perbukitan, dan
pegunungan digambarkan dengan warna hijau hingga cokelat tua atau ungu
kehitaman.
Hijau tua : 0 – 100 m
Hijau muda : 100 – 400 m
Kuning : 400 – 1.000 m
Cokelat muda : 1.000 – 1.500 m
Cokelat tua : 1.500 – 3.000 m
Catatan: Rentang ketinggian seringkali berbeda antara satu peta
dan peta lain. Oleh karena itu, saat membaca peta harus dilihat penjelasan arti
warna pada legenda peta. Deretan pegunungan yang paling tinggi pada umumnya
memiliki warna paling tua (cokelat tua atau ungu kehitaman). Puncak-puncak
bersalju digambarkan dengan warna putih.
Gunung
Gunung adalah muka bumi berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri
sendiri. Gunung menjulang ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
Ketinggian minimal sekitar 600 meter, gunung dibedakan atas gunung aktif (gunung
api) dan gunung mati. Simbol gunung api pada peta adalah segitiga sama kaki
berwarna merah. Gunung mati digambarkan dengan segitiga sama kaki berwarna
hitam.
B.
Bentuk-bentuk buatan manusia
Kenampakan berupa bentuk-bentuk buatan manusia (budaya), antara
lain jalan, jalan kereta api, bandara, dan sebagainya.
Jalan
Jalan adalah jalur sirkulasi yang dibuat oleh manusia (untuk
pejalan kaki atau kendaraan). Jalan berfungsi menghubungkan satu tempat dan
tempat lain. Jalan dibedakan atas jalan besar (utama) dan jalan-jalan kecil
(sekunder). Jalan digambarkan dengan garis berwarna merah. Ketebalan garis
tergantung dari besar kecilnya jalan. Misalnya, jalan utama digambarkandengan
garis merah tebal.
Jalan
kereta api
Jalan/ rel kereta api adalah jalur untuk kereta api, yang
menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Dalam peta, rel kereta api
digambarkan dengan garis lurus hitam/abu-abu atau garis hitam lebar
beruas-ruas.
Berbagai
tempat penting
Beberapa simbol digunakan untuk menandai berbagai tempat yang
dianggap penting, di antaranya ibukota negara/provinsi, bandara, pelabuhan, dan
sebagainya.
Penampang
Melintang Bentuk Bumi
Permukaan bumi tidak rata. Di wilayah daratan dapat dijumpai
dataran rendah, dataran tinggi, plato, gunung dan pegunungan, lembah, cekungan,
dan sebagainya. Permukaan bumi yang tertutup air (dasar laut) juga memiliki
perbedaan tinggi rendah. Di dasar laut juga dapat dijumpai gunung, lembah,
jurang, dan lain-lain. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief.
Relief dapat dilihat dengan jelas, jika kalian melihat penampang melintang
(irisan) daratan maupun dasar laut.
Penampang
melintang daratan
Jika suatu wilayah daratan diiris secara melintang (membuat
penampang melintangnya), perbedaan ketinggian seluruh daratan akan terlihat
jelas. Sebagai contoh Benua Australia ketika dipotong melintang, maka terdapat
penampang melintang tersebut dapat dikenali adanya relief bumi berupa gunung,
bukit, dan cekungan. Kenampakan dimulai dari Teluk Collier, yaitu: Gunung Ord
(936 m), Plato Kimberly, Gunung Zeil (1511), Danau Eyre , Pegunungan Flinders,
Danau Frone, Bukit Brokn, dan Gunung Kosciusko (2.228 m)
Penampang
melintang lautan
Di daratan garis kontur menghubungkan tempat-tempat berketinggian
sama, sedangkan kontur pada batimetri menghubungkan tempat-tempat dengan
kedalaman sama di bawah permukaan air. Bentuk relief dasar laut,
-
Paparan/selasar benua
Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah
benua (kontinen). Kedalamannya ±200 m. Contohnya Dangkalan Sunda antara Kalimantan,
Jawa, dan Sumatera yang berkedalaman ± 40 – 45 meter. Daerah tebing paparan
benua disebut tebing benua/kontinen.
-
Dataran abisal
Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah
tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari
paparan benua.
-
Punggung laut (ridge/rise)
Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar
laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung
laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya.Punggung laut yang berlereng
curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise.
-
Gunung laut
Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai
dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. Contohnya Gunung
Krakatau di Selat Sunda.
-
Lubuk laut/Basin
Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut
berbentuk bulat atau lonjong (oval). Basin terjadi akibat pemerosotan dasar
laut.
Palung Laut (Trench / trog) Palung adalah dasar laut sangat dalam
dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin
menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench,
sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog. Kedalaman palung bisa
mencapai ± 7.000 – 11.000 meter.
-
Parit laut
Parit laut adalah bentukan dasar laut yang terjadi akibat masuknya
satu lapisan/lempeng benua ke bawah lapisan/lempeng benua yang lain.
ALAM SEMESTA
alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya
terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang
dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.
TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Teori Dentuman
Berdasarkan
teori ini, alam semesta terbentuk karena adanya ledakan massa yang sangat hebat
yang disebabkan oleh adanya reaksi inti.
Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori
ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang terbentuk pada saat masa
ekspansi
KOMPONEN
ABIOTIK
Komponen abiotik – Yang dimaksud komponen abiotik adalah komponen
ekosistem yang terdiri atas benda mati, seperti tanah, air, udara, iklim, sinar
matahari, suhu, dan kelembapan. Setiap ekosistem mengandung komponen biotik
maupun abiotik. Apabila pada suatu tempat tidak ditemukan kehidupan maka tempat
tersebut tak dapat disebut ekosistem.
Antara komponen biotik dengan lingkungan
abiotiknya senantiasa terjadi interaksi. Lingkungan abiotik sangat menentukan
janis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan. Oleh karena itu, untuk
mencari suatu jenis makhluk hidup perlu memahami syarat yang diperlukan makhluk
tersebut. Komponen abiotik banyak ragamnya. Setiap komponen mempunyai sifat
khas. Pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik juga khas. Dalam
uraian berikut ini hanya akan dibahas beberapa komponen.
Tanah
Langsung atau tidak langsung semua kehidupan
bergantung kepada tanah. Sebagaimana besar unsur hara yang diperlukan tubuh
mekhluk hidup berasal dari tanah. Jadi, tanah merupakan sumber unsur semua
kehidupan. Tanah yang subur adalah tanah yang kaya unsur hara serta cukup
kandungan airnya. Tanah subur sangat berguna bagi kehidupan tumbuhan karena
tumbuhan hanya dapat menyerap hara yang terlarut dalam air.
Tumbuhan merupakan komponen biotik lingkungan
yang mampu mengambil hara tanah dan mengubahnya menjadi zat yang dapat
digunakan oleh kehidupan lainnya. Oleh karena itu, kesuburan tanah sangat
meenentukan jenis tumbuhan yang hidup di atasnya. Jenis tumbuhan yang hidup di
atasnya akan menentukan jenis hewan yang mampu berkembang di dalam lingkungan.
Untuk menjaga tanah agar tetap subur, antara lain kita harus mencegah
terjadinya erosi. Tanah yang terkena erosi akan terkikis permukaanya. Padahal,
bagian yang terkikis itulah yang mengandung hara yang sangat diperlukan organisme.
Air
Salah satu komponen penyusun tubuh makhluk
hidup adalah air. Air yang menyusun tubuh tersebut diperoleh dari
lingkungannya. Oleh karena itu, air merupakan komponen abiotik yang sangat
menentukan kelangsungan hidup organisme. Di alam, air selalu mengalami proses
daur air atau daur hidrologi. Melalui itulah sebagian besar tanah di permukaan
bumi memperoleh air. Ada tiga macam daur air, yakni daur air kecil, sedang, dan
besar.
Udara
Semua organisme memerlukan udara. Beberapa
unsur yang diperlukan organisme diperoleh dari udara. Karbon dioksida atau CO2,
merupakan gas sumber unsur karbon yang selalu diambil oleh tumbuhan dari udara.
Gas yang merupakan sisa pembakaran tersebut sangat berguna dalam proses
fotosintesis. Oksigen atau O2, adalah gas yang memungkinkan
terjadinya pembakaran. Gas tersebut juga diambil dari udara. Tanpa adanya
oksigen, tidak mungkin terjadi oksidasi atau pembakaran. Tanpa adanya
pembakaran, tidak akan tersedia energi untuk aktivitas kehidupan.
Disamping kedua macam gas tersebut, komponen
udara yang terbesar adalah nitrogen atau zat lemas. Zat itu merupakan unsur
penting dalam penyusunan protein. Nitrogen akan larut dalam air tanah dalam
bentuk senyawa tertentu yang amat diperlukan tumbuhan. Dengan demikian,
keberadaan udara sangat menentukan kelangsungan hidup semua organisme.
Suhu
Setiap mekhluk hidup memerlukan suhu
lingkungan tertentu, baik suhu lingkungan dalam tubuh maupun lingkungan luar
tubuh. Oleh karena itu, pada lingkungan dengan suhu berbeda akan ditemukan
jenis makhluk yang berbeda. Perubahan suhu lingkungan akan sangat berpengaruh
terhadap kehidupan organisme. Hanya organisme yang mampu menyesuaikan perubahan
suhu yang dapat hidup dan berkembang dengan baik.
Suhu lingkungan dipengaruhi oleh pancaran
sinar matahari. Sinar matahari tidak semuanya sampai ke permukaaan bumi.
Sebagian diserap oleh atmosfer, sebagian oleh awan, sebagian oleh tumbuhan, dan
sebagian besar dipantulkan kembali ke angkasa.
Cahaya
Cahaya merupakan komponen abiotik yang sangat
diperlukan dalam kehidupan. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi semua
kehidupan. Tanpa sinar matahari, tidak mungkin tumbuhan hijau mampu
melaksanakan fotosintesis. Tanpa fotosintesis berarti oksigen di udara dan zat
makanan bagi kehidupan tak akan tersedia. Di samping sebagai sumber energi bagi
kehidupan, cahaya matahari juga sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan
suhu lingkungan. Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan
organisme.
Iklim
Iklim perupakan keadaan rata-rata cuaca dalam
jangka waktu tertentu. Cuaca merupakan gabungan dari sejumlah unsur yang
meliputi suhu, kelembapan, perawanan, sinar, dan curah hujan. Dengan demikian,
iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil interaksi antara
berbagai komponen abiotik. Keadaan tanah juga sangat dipengaruhi oleh iklim.
Keadaan tanah sangat menentukan kehidupan tumbuhan. Kehidupan tumbuhan sangat
berpengaruh terhadap kehidupan hewan. Dengan demikian, pengaruh iklim terhadap
kehidupan organisme sangat besar.
KOMPONEN
BIOTIK
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat
digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan
dan tumbuha. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi
mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang
mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan
melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran
dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
PRODUSEN
Produsen
yaitu organisme yang dapat menyusun senyawa organik (mengandung bahan
kehidupan) dari bahan anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi
makananya sendiri. Di dalam membentuk makananya sendiri, organisme ini dibantu
oleh cahaya matahari dan sering disebut organisme autotrof. Yang termasuk kelompok ini meliputitumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri dan Ganggang
biru-hijau
KONSUMEN
Konsumen
meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri, dan untuk
memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini
disebut juga organisme heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Organisme konsumen dibedakan berdasarkan atas jenis
makanannya menjadi golongan herbivor(pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya,
konsumen dibagi menjadi:
Konsumen
primer, yaitu pemakan langsung produsen
Konsumen
sekunder, yaitu pemakan konsumen primer
Contohnya
ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti: ayam, katak, ular, trenggiling, harimau, cheetah, dll.
Konsumen
tersier, yaitu pemakan konsumen sekunder.
DEKOMPOSER
Dekomposer
disebut juga perombak (pengurai), yaitu
organisme yang bertugas merombak sisa-sisa organisme lain untuk memperoleh
makanannya. Adanya perombak ini memungkinkan zat-zat organik terurai dan
mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Yang termasuk kelompok perombak
adalah bakteri dan jamur.
DETRIVORA
Detrivora
adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik (detritus). Detritus
merupakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan yang melapuk. Yang termasuk
golongan ini adalah cacing tanah, siput, lipan, keluwing, dan teripang.
TATA
SURYA
Tata
surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km
dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan
kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk
sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6
milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak
20–25 kali dari semenjak terbentuk.
ANGGOTA
TATA SURYA YANG LAIN
Ø Asteroida
Ø Komet
Ø Meteor
MATAHARI
Garis
tengah : 1.392.000 km
massa : 331.950 massa bumi.
Temperatur
permukaan matahari mencapai 6.000°K, inti
mencapai 15.000.000°K, bintik-bintik hingga 4.000°K, dan tekanan mencapai 400x109 atm bumi.
BUMI
Garis
tengah ekuatorial : 7.923 mil
Sedangkan
antarkutub 7.900 mil.
Berat
jenis : 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton.
Inti
dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan
lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang
menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan
lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10
mil.
Sesudah
troposfer ialah stratosfer dengan ketebalan mulai dari 10 - 50 mil. Pada
lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultra
violet berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer.
ENAM
LEMPENGAN UTAMA BUMI
Lempengan
Amerika
Lempengan
Afrika
Lempengan
Eurasia
Lempengan
India
Lempengan
Australia
Lempengan
Pasifik
BULAN
Garis
tengah : 3476 km.
Jarak
antara bulan dan bumi : 354.336-404.320 km. Bulan tidak memiliki atmosfer
sehingga langit di bulan berwarna hitam kelam. Temperatur di bulan pada siang
hari mencapai 100°C dan pada waktu malam yang panjang,
temperaturnya turun sampai -150°C.
PERUBAHAN
IKLIM DI BUMI
Dipengaruhi
oleh sistem atmosfer dan aktivitas manusia yang mampu menghasilkan gas rumah
kaca. Gas-gas tersebut berfungsi sebagai selimut bumi sehingga radiasi panas
bumi tetap tertahan di bumi dan temperatur bumi makin meningkat.
TANDA
TANDA PERUBAHAN IKLIM
kenaikan
suhu lokal
panas
ekstrem dan/atau kekeringan
hujan
ekstrem dan/atau angin
perubahan
perilaku hewan dan tumbuhan
naiknya
permukaan laut/pulau-pulau tenggelam
AKIBAT
PERUBAHAN SUHU IKLIM
kenaikan
suhu sangat berpengaruh di Alaska. Banyak jalan dan bangunan ambles karena
tanah permafros lumer. Hilangnya es di laut saat musim panas menimbulkan erosi
di kawasan yang rendah.
pada
tahun 2003 tercatat 35.000 orang tewas akibat gelombang panas di Prancis,
Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Inggris.
banjir
terburuk sejak 50 tahun terakhir pada 2006 di “Tanduk Afrika”. Sebanyak 600
orang tewas dan ratusan ribu orang terkena dampaknya di Somalia.
habitat
kupu-kupu di Eropa berubah dari 35 jenis kupu-kupu Eropa non-migrasi, 22 jenis
memajukan jangkauan habitatnya 35-240 km ke utara pada abad ke-20, hanay ada
satu jenis yang mundur ke selatan.
negara
kepulauan seperti Maladewa di Samudra Hindia, pulau-pulau kecil di Indonesia,
serta negara-negara di Samudra Pasifik terancam tenggelam akibat naiknya
permukaan laut.
PERKEMBANGAN
DAN PENGEMBANGAN IPA
Ilmu pengetahuan
pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad pertengahan (abad
15-16). Pengembangan tersebut sedikti
lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo
berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan
seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini. Penemuan ini sangat dimungkinkan karena
berkembangnya alat bantu penelitian
(teropong bintang) yang lebih baik.
Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang
menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga
mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai
terjadinya revolusi industri pada abad ke-19. Sampai mendekati abad
pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga
seseorang yang mempunyai cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin
dapat menguasai beberapa cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli
pikir Yunani, Pythagoras (+ 500 SM)
dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur
(dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi,
matematika dan pengobatan. Setelah itu
perkembangan ilmu yang relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan
lagi seseorang menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam.
Perkembangan
IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep fisika kuantum dan
relativtas pada awal abad ke-20. Konsep modern ini mempengaruhi konsep IPA
keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan revisi dan penyesuaian
konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern. Dengan demikian terdapat
dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA
modern yang bersifat mikroskopik.
Secara umum, pengertian IPA bukan
hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja, namun IPA dapat dirinci lebih
lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.
1.
IPA Klasik
Bila
ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri
semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara
Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari
komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam
mekanika.
b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara.
d. Indera rasa termodinamika.
e. Listrik magnet.
Dari sisi berkembangan
pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalam computed tomografi
(CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging
(MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p= mv)
yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan
momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan
berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi
listrik induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai
contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi tapis; meskipun hanya
berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah
berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas
dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa
merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga
pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA
klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang
terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan
larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali
atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan
lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat
angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian,
namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.
2.
IPA modern
IPA modern
muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan
yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning,
pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan
IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis dimulainya IPA
modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang
menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai
contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan
dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai
penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar
penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo
sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak
contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan
yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga adalah
pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena
perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar
matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa
cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam
kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul
pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman
lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu
sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.
Dengan
demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan
dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu
kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu
fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat
ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat
dan canggih.
Pengembangan ilmu yang terus menerus dan
begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu
berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam
displin ilmu kimia maka telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub-disiplin
ilmu kimia antara lain : kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik,
biokimia, kimia fisik, kimia organik. Selanjutnya contoh adalah dalam
sub-disiplin kimia organik maka terdapat antara lain fokus kearah kimia organik
sintesis dan kimia bahan alam. Kimia bahan alampun dapat terbagi lagi
berdasarkan kelompok senyawa kimianya. Berdasarkan pengembangan fokus ilmu
tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga
tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmunya dengan baik,
maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan
dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertentu.
Dalam
hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu saja.
Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin ilmu
saja. Ilmu semacam ini disebut sebagai
multidisiplin ilmu. Contoh ilmu
multidisiplin yang paling popular
adalah ilmu lingkungan . Pembahasan ilmu lingkungan dapat dilihat dari disiplin
ilmu social maupun IPA. Pendekatan IPA
pun dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan),
fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi, biodiversivitas), hidrologi
(pencemaran air), geografi (pencemaran udara, perubahan iklim), pertanian dan
banyak lainnya. Perkembangan multidisiplin IPA pun cukup banyak dan beberapa
ilmu multidisiplin saat ini berkembang dengan sangat pesat, sebagai contoh
adalah bioteknologi, rekayasa genetika, informatika/computer dan ilmu
material. Perkembangan tersebut sangat
mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial manusia saat ini.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet
dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Bumi
mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10
N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi
dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan
bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1%
uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti
dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan
suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100
kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer
membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal
kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5
kilometer.
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi
menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
Ø
Kerak bumi
Ø
Mantel bumi
Ø
Inti bumi
o
Inti bumi bagian luar
o
Inti bumi bagian dalam
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi
dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
Ø
Litosfer
Ø
Astenosfer
Ø
Mesosfer
Komposisi bumi terbuat dari batuan.
Bentuk
bentuk muka bumi
ada yang berbentuk alamiah dan buatan manusia
Alam
semesta
alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya
terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang
dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.
TEORI
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Teori Dentuman
Berdasarkan
teori ini, alam semesta terbentuk karena adanya ledakan massa yang sangat hebat
yang disebabkan oleh adanya reaksi inti.
Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori
ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang terbentuk pada saat masa
ekspansi
Komponen abiotik komponen
biotik
Tanah -
produsen
Air -
konsumen
Udara -
dekomposer
Suhu -
detrivora
Cahaya
Iklim
PERKEMBANGAN ILMU DAN PENGETAHUAN ALAM
Ilmu
pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad pertengahan (abad
15-16). Pengembangan tersebut sedikti
lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo
berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan
seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.
Secara umum, pengertian IPA bukan
hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja, namun IPA dapat dirinci lebih
lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.
Ø
IPA KLASIK
Ø
IPA MODERN
SARAN – SARAN :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
tgl
: 19 september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl
: 19 september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl
: 19 september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl
: 19 september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl
: 19 september 2012 jam 9.45 rabu malam
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab2-perkenalan_dengan_ilmu_pengetahuan_alam.pdf
0 komentar:
Posting Komentar