Rabu, 10 Oktober 2012

BUMI, ALAM SEMESTA, DAN PERKEMBANGAN SERTA PENGEMBANGAN IPA


KATA PENGANTAR



Puji syikur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bumi & Alam Semesta dan Perkembangan & pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.

                Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Hj. Ayu Herlina R., M.Pd dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

                Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.





                                                                                                                                Banjarbaru,  14 Oktober 2012

                                                                                                                                                                               
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Penyusun























                                                                                                                                                     

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ................................................................................................................   i
DAFTAR ISI................................................................................................................................   ii

BAB I
Latar belakang masalah.......................................................................................................   1
Tujuan pembahasan..............................................................................................................   1
Teknik pengumpulan data..................................................................................................   1
Perumusan masalah..............................................................................................................   1

BAB II 
BUMI DAN ALAM SEMESTA

BUMI ............................................................................................................................................   2
Bentuk-bentuk muka bumi ................................................................................................  6

                ALAM SEMESTA ...................................................................................................................... 10
                Komponen Abiotik ................................................................................................................. 10
                Komponen Biotik ..................................................................................................................   13
Anggota tata surya lain .......................................................................................................  14
Pengaruh iklim di Bumi ....................................................................................................... 15

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA .......................................................... 16
IPA Klasik ................................................................................................................................... 17
IPA Modern ...............................................................................................................................  18

BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................................... 19
Saran – saran ............................................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 22


















                                                                                                                                                                                               

BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang masalah
                Kita sering kali tidak mengetahui bagaimana sebenarnya struktur planet yang kita tempati ini (bumi) apa saja yang ada di bumi bagaimana bentuk permukaan bumi baik secara alami dan buatan tangan manusia bagaimana iklim di bumi. Sebagian besar dari kita sedikit sekali mengetahui tentang hal itu.. Masih terkait itu kita sebagai mahluk sosial harus mengetahui apa itu IPA dan bagaimana perkembangan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di masa dulu (klasik) dan masa modern sekarang ini. Oleh karena itu makalah ini di buat untuk menjawab keingintahuan kita.

Tujuan pembahasan
Membahas mengenai struktur bumi, lapisan bumi, bentuk muka bumi dan perkembangan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam.

Teknik pengumpulan data
Memakai teknik browsing di internet dengan merangkum data – data dari sumber – sumber terpecaya.

Perumusan masalah
1.       Bagaimana struktur bumi?
2.       Bagaimana lapisan lapisan bumi?
3.       Bagaimana permukaan bumi?
4.       Bagaimana tanda perubahan iklim bumi?
5.       Bagaimana perkembangan & pengembangan IPA?







BAB II
BUMI DAN ALAM SEMESTA


BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 C hingga 55 C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut :

Kerak Bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.

Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C


Inti Bumi
Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang melapisi inti Bumi bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C.

Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

1. Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat.
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.

Terdapat dua tipe litosfer yaitu : Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.

2. Astenosfer
Astenosper merupakan lapisan dibawah lempeng tektonik, yang menjadi tempat bergeraknya lempeng benua.

3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC). Antara lapisan Mesosfer dengan lapisan atermosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.


KOMPOSISI DAN STRUKTUR

Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan. Hal ini berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik dalam hal massa maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
               
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasikutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.

Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi adalah Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazodi Ekuador.

Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.

Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium(13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.


Bentuk bentuk muka bumi

A. Bentuk Alamiah
Kenampakan atau bentuk-bentuk alamiah, antara lain samudra/laut, sungai, danau, rawa, dan lain-lain. Bagaimana bentuk-bentuk tersebut digambarkan melalui simbol – simbol.



 Samudra/Laut
Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta, samudra/lautan digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua). Semakin tua warna biru, menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam.

biru sangat muda       : kedalaman 0 – 200 m
biru muda                     : kedalaman 200 – 2.000 m
biru tua                          : kedalaman >2.000 m

Catatan:

Rentang kedalaman sering kali berbeda antara satu peta dan peta lain. Oleh karena itu saat membaca peta harus dilihat penjelasan arti warna pada legenda peta.

Sungai
Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang terbentuk secara alami. Aliran sungai berawal dari sumber air di hulu dan berakhir di muara. Hulu terdapat di daerah-daerah pegunungan, dan muara dapat berada di laut, danau, atau sungai yang lebih besar. Sungai digambarkan sebagai garis bebas (sesuai aliran) berwarna biru muda dilengkapi keterangan yang ditulis dengan huruf miring (italic). Garis tersebut akan selalu berakhir di batas lautan, danau, atau sungai besar lain.

Danau
Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air. Danau, meliputi danau alami dan danau buatan yang digambarkan dengan warna biru.

Rawa
Rawa adalah dataran rendah yang selalu tegenang air (air hujan, air permukaan tanah, dan lainlain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan ataupun di daerah pesisir pantai. Simbol rawa adalah beberapa baris garis putus-putus berwarna biru muda

Dataran, perbukitan, dan pegunungan
Kenampakan utama di daratan yang tidak tertutup oleh perairan adalah dataran, perbukitan, dan pegunungan. Dari daerah pesisir yang landai, daratan makin meninggi, dimulai dari dataran, perbukitan, hingga pegunungan.

Dataran
Dataran dapat berupa dataran rendah ataupun dataran tinggi (plateau/plato). Dataran rendah merupakan daerah luas, rendah, dan relatif datar. Ketinggiannya beragam, permukaan bergelombang dengan bukit-bukit rendah. Namun, di antaranya dapat berupa dataran sempurna. Dataran dapat berupa padang sabana, gurun, dataran aluvial, dan sebagainya.

Bukit/Perbukitan
Bukit adalah bagian permukaan bumi yang lebih tinggi dari dataran, tetapi lebih rendah dari gunung (± 200 – 300 m). Perbukitan adalah rangkaian bukit-bukit.

Pegunungan
Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari dataran sekitarnya (>620 m), simbol dataran, perbukitan, dan pegunungan digambarkan dengan warna hijau hingga cokelat tua atau ungu kehitaman.
Hijau tua                              : 0 – 100 m
Hijau muda                         : 100 – 400 m
Kuning                 : 400 – 1.000 m
Cokelat muda                    : 1.000 – 1.500 m
Cokelat tua                          : 1.500 – 3.000 m
Catatan: Rentang ketinggian seringkali berbeda antara satu peta dan peta lain. Oleh karena itu, saat membaca peta harus dilihat penjelasan arti warna pada legenda peta. Deretan pegunungan yang paling tinggi pada umumnya memiliki warna paling tua (cokelat tua atau ungu kehitaman). Puncak-puncak bersalju digambarkan dengan warna putih.

Gunung
Gunung adalah muka bumi berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri. Gunung menjulang ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Ketinggian minimal sekitar 600 meter, gunung dibedakan atas gunung aktif (gunung api) dan gunung mati. Simbol gunung api pada peta adalah segitiga sama kaki berwarna merah. Gunung mati digambarkan dengan segitiga sama kaki berwarna hitam.

B. Bentuk-bentuk buatan manusia

Kenampakan berupa bentuk-bentuk buatan manusia (budaya), antara lain jalan, jalan kereta api, bandara, dan sebagainya.

Jalan
Jalan adalah jalur sirkulasi yang dibuat oleh manusia (untuk pejalan kaki atau kendaraan). Jalan berfungsi menghubungkan satu tempat dan tempat lain. Jalan dibedakan atas jalan besar (utama) dan jalan-jalan kecil (sekunder). Jalan digambarkan dengan garis berwarna merah. Ketebalan garis tergantung dari besar kecilnya jalan. Misalnya, jalan utama digambarkandengan garis merah tebal.

Jalan kereta api
Jalan/ rel kereta api adalah jalur untuk kereta api, yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Dalam peta, rel kereta api digambarkan dengan garis lurus hitam/abu-abu atau garis hitam lebar beruas-ruas.

Berbagai tempat penting
Beberapa simbol digunakan untuk menandai berbagai tempat yang dianggap penting, di antaranya ibukota negara/provinsi, bandara, pelabuhan, dan sebagainya.


Penampang Melintang Bentuk Bumi
Permukaan bumi tidak rata. Di wilayah daratan dapat dijumpai dataran rendah, dataran tinggi, plato, gunung dan pegunungan, lembah, cekungan, dan sebagainya. Permukaan bumi yang tertutup air (dasar laut) juga memiliki perbedaan tinggi rendah. Di dasar laut juga dapat dijumpai gunung, lembah, jurang, dan lain-lain. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief. Relief dapat dilihat dengan jelas, jika kalian melihat penampang melintang (irisan) daratan maupun dasar laut.

Penampang melintang daratan
Jika suatu wilayah daratan diiris secara melintang (membuat penampang melintangnya), perbedaan ketinggian seluruh daratan akan terlihat jelas. Sebagai contoh Benua Australia ketika dipotong melintang, maka terdapat penampang melintang tersebut dapat dikenali adanya relief bumi berupa gunung, bukit, dan cekungan. Kenampakan dimulai dari Teluk Collier, yaitu: Gunung Ord (936 m), Plato Kimberly, Gunung Zeil (1511), Danau Eyre , Pegunungan Flinders, Danau Frone, Bukit Brokn, dan Gunung Kosciusko (2.228 m)

Penampang melintang lautan
Di daratan garis kontur menghubungkan tempat-tempat berketinggian sama, sedangkan kontur pada batimetri menghubungkan tempat-tempat dengan kedalaman sama di bawah permukaan air. Bentuk relief dasar laut,

- Paparan/selasar benua
Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya ±200 m. Contohnya Dangkalan Sunda antara Kalimantan, Jawa, dan Sumatera yang berkedalaman ± 40 – 45 meter. Daerah tebing paparan benua disebut tebing benua/kontinen.

- Dataran abisal
Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.

- Punggung laut (ridge/rise)
Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya.Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise.
- Gunung laut
Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.

- Lubuk laut/Basin
Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong (oval). Basin terjadi akibat pemerosotan dasar laut.
Palung Laut (Trench / trog) Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin
menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog. Kedalaman palung bisa mencapai ± 7.000 – 11.000 meter.

- Parit laut
Parit laut adalah bentukan dasar laut yang terjadi akibat masuknya satu lapisan/lempeng benua ke bawah lapisan/lempeng benua yang lain.

ALAM SEMESTA
alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

Teori Dentuman
Berdasarkan teori ini, alam semesta terbentuk karena adanya ledakan massa yang sangat hebat yang disebabkan oleh adanya reaksi inti.

Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang terbentuk pada saat masa ekspansi

KOMPONEN ABIOTIK

Komponen abiotik – Yang dimaksud komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri atas benda mati, seperti tanah, air, udara, iklim, sinar matahari, suhu, dan kelembapan. Setiap ekosistem mengandung komponen biotik maupun abiotik. Apabila pada suatu tempat tidak ditemukan kehidupan maka tempat tersebut tak dapat disebut ekosistem.
Antara komponen biotik dengan lingkungan abiotiknya senantiasa terjadi interaksi. Lingkungan abiotik sangat menentukan janis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan. Oleh karena itu, untuk mencari suatu jenis makhluk hidup perlu memahami syarat yang diperlukan makhluk tersebut. Komponen abiotik banyak ragamnya. Setiap komponen mempunyai sifat khas. Pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik juga khas. Dalam uraian berikut ini hanya akan dibahas beberapa komponen.

Tanah
Langsung atau tidak langsung semua kehidupan bergantung kepada tanah. Sebagaimana besar unsur hara yang diperlukan tubuh mekhluk hidup berasal dari tanah. Jadi, tanah merupakan sumber unsur semua kehidupan. Tanah yang subur adalah tanah yang kaya unsur hara serta cukup kandungan airnya. Tanah subur sangat berguna bagi kehidupan tumbuhan karena tumbuhan hanya dapat menyerap hara yang terlarut dalam air.
Tumbuhan merupakan komponen biotik lingkungan yang mampu mengambil hara tanah dan mengubahnya menjadi zat yang dapat digunakan oleh kehidupan lainnya. Oleh karena itu, kesuburan tanah sangat meenentukan jenis tumbuhan yang hidup di atasnya. Jenis tumbuhan yang hidup di atasnya akan menentukan jenis hewan yang mampu berkembang di dalam lingkungan. Untuk menjaga tanah agar tetap subur, antara lain kita harus mencegah terjadinya erosi. Tanah yang terkena erosi akan terkikis permukaanya. Padahal, bagian yang terkikis itulah yang mengandung hara yang sangat diperlukan organisme.

Air
Salah satu komponen penyusun tubuh makhluk hidup adalah air. Air yang menyusun tubuh tersebut diperoleh dari lingkungannya. Oleh karena itu, air merupakan komponen abiotik yang sangat menentukan kelangsungan hidup organisme. Di alam, air selalu mengalami proses daur air atau daur hidrologi. Melalui itulah sebagian besar tanah di permukaan bumi memperoleh air. Ada tiga macam daur air, yakni daur air kecil, sedang, dan besar.

Udara
Semua organisme memerlukan udara. Beberapa unsur yang diperlukan organisme diperoleh dari udara. Karbon dioksida atau CO2, merupakan gas sumber unsur karbon yang selalu diambil oleh tumbuhan dari udara. Gas yang merupakan sisa pembakaran tersebut sangat berguna dalam proses fotosintesis. Oksigen atau O2, adalah gas yang memungkinkan terjadinya pembakaran. Gas tersebut juga diambil dari udara. Tanpa adanya oksigen, tidak mungkin terjadi oksidasi atau pembakaran. Tanpa adanya pembakaran, tidak akan tersedia energi untuk aktivitas kehidupan.
Disamping kedua macam gas tersebut, komponen udara yang terbesar adalah nitrogen atau zat lemas. Zat itu merupakan unsur penting dalam penyusunan protein. Nitrogen akan larut dalam air tanah dalam bentuk senyawa tertentu yang amat diperlukan tumbuhan. Dengan demikian, keberadaan udara sangat menentukan kelangsungan hidup semua organisme.

Suhu
Setiap mekhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu, baik suhu lingkungan dalam tubuh maupun lingkungan luar tubuh. Oleh karena itu, pada lingkungan dengan suhu berbeda akan ditemukan jenis makhluk yang berbeda. Perubahan suhu lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme. Hanya organisme yang mampu menyesuaikan perubahan suhu yang dapat hidup dan berkembang dengan baik.
Suhu lingkungan dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Sinar matahari tidak semuanya sampai ke permukaaan bumi. Sebagian diserap oleh atmosfer, sebagian oleh awan, sebagian oleh tumbuhan, dan sebagian besar dipantulkan kembali ke angkasa.

Cahaya
Cahaya merupakan komponen abiotik yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi semua kehidupan. Tanpa sinar matahari, tidak mungkin tumbuhan hijau mampu melaksanakan fotosintesis. Tanpa fotosintesis berarti oksigen di udara dan zat makanan bagi kehidupan tak akan tersedia. Di samping sebagai sumber energi bagi kehidupan, cahaya matahari juga sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan suhu lingkungan. Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme.

Iklim
Iklim perupakan keadaan rata-rata cuaca dalam jangka waktu tertentu. Cuaca merupakan gabungan dari sejumlah unsur yang meliputi suhu, kelembapan, perawanan, sinar, dan curah hujan. Dengan demikian, iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil interaksi antara berbagai komponen abiotik. Keadaan tanah juga sangat dipengaruhi oleh iklim. Keadaan tanah sangat menentukan kehidupan tumbuhan. Kehidupan tumbuhan sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan. Dengan demikian, pengaruh iklim terhadap kehidupan organisme sangat besar.



KOMPONEN BIOTIK
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuha. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

PRODUSEN
Produsen yaitu organisme yang dapat menyusun senyawa organik (mengandung bahan kehidupan) dari bahan anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi makananya sendiri. Di dalam membentuk makananya sendiri, organisme ini dibantu oleh cahaya matahari dan sering disebut organisme autotrof. Yang termasuk kelompok ini meliputitumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri dan Ganggang biru-hijau

KONSUMEN
Konsumen meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri, dan untuk memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini disebut juga organisme heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusiahewanjamur, dan mikroba. Organisme konsumen dibedakan berdasarkan atas jenis makanannya menjadi golongan herbivor(pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi:

Konsumen primer, yaitu pemakan langsung produsen
Contohnya adalah semua bangsa herbivora serta omnivora seperti: sapikambingulattikus, dll.

Konsumen sekunder, yaitu pemakan konsumen primer
Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti: ayamkatakulartrenggilingharimaucheetah, dll.
Konsumen tersier, yaitu pemakan konsumen sekunder.
Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti: hiuguritaelang, dll.



DEKOMPOSER
Dekomposer disebut juga perombak (pengurai), yaitu organisme yang bertugas merombak sisa-sisa organisme lain untuk memperoleh makanannya. Adanya perombak ini memungkinkan zat-zat organik terurai dan mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Yang termasuk kelompok perombak adalah bakteri dan jamur.

DETRIVORA
Detrivora adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik (detritus). Detritus merupakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan yang melapuk. Yang termasuk golongan ini adalah cacing tanahsiputlipankeluwing, dan teripang.

TATA SURYA
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.

ANGGOTA TATA SURYA YANG LAIN
Ø  Asteroida
Ø  Komet
Ø  Meteor

MATAHARI
Garis tengah      : 1.392.000 km
massa                   : 331.950 massa bumi.
Temperatur permukaan matahari mencapai 6.000°K, inti mencapai 15.000.000°K, bintik-bintik hingga 4.000°K, dan tekanan mencapai 400x109 atm bumi.

BUMI
Garis tengah ekuatorial : 7.923 mil
Sedangkan antarkutub 7.900 mil.
Berat jenis : 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton.
Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10 mil.
Sesudah troposfer ialah stratosfer dengan ketebalan mulai dari 10 - 50 mil. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultra violet berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer.

ENAM LEMPENGAN UTAMA BUMI
Lempengan Amerika
Lempengan Afrika
Lempengan Eurasia
Lempengan India
Lempengan Australia
Lempengan Pasifik

BULAN
Garis tengah : 3476 km.
Jarak antara bulan dan bumi : 354.336-404.320 km. Bulan tidak memiliki atmosfer sehingga langit di bulan berwarna hitam kelam. Temperatur di bulan pada siang hari mencapai 100°C dan pada waktu malam yang panjang, temperaturnya turun sampai -150°C.

PERUBAHAN IKLIM DI BUMI
Dipengaruhi oleh sistem atmosfer dan aktivitas manusia yang mampu menghasilkan gas rumah kaca. Gas-gas tersebut berfungsi sebagai selimut bumi sehingga radiasi panas bumi tetap tertahan di bumi dan temperatur bumi makin meningkat.

TANDA TANDA PERUBAHAN IKLIM
kenaikan suhu lokal
panas ekstrem dan/atau kekeringan
hujan ekstrem dan/atau angin
perubahan perilaku hewan dan tumbuhan
naiknya permukaan laut/pulau-pulau tenggelam

AKIBAT PERUBAHAN SUHU IKLIM
kenaikan suhu sangat berpengaruh di Alaska. Banyak jalan dan bangunan ambles karena tanah permafros lumer. Hilangnya es di laut saat musim panas menimbulkan erosi di kawasan yang rendah.
pada tahun 2003 tercatat 35.000 orang tewas akibat gelombang panas di Prancis, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Inggris.
banjir terburuk sejak 50 tahun terakhir pada 2006 di “Tanduk Afrika”. Sebanyak 600 orang tewas dan ratusan ribu orang terkena dampaknya di Somalia.
habitat kupu-kupu di Eropa berubah dari 35 jenis kupu-kupu Eropa non-migrasi, 22 jenis memajukan jangkauan habitatnya 35-240 km ke utara pada abad ke-20, hanay ada satu jenis yang mundur ke selatan.
negara kepulauan seperti Maladewa di Samudra Hindia, pulau-pulau kecil di Indonesia, serta negara-negara di Samudra Pasifik terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut.




PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA

Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad pertengahan (abad 15-16).  Pengembangan tersebut sedikti lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.  Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu  penelitian (teropong bintang) yang lebih baik.  Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen.  Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya revolusi industri pada abad ke-19. Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai beberapa cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (+  500 SM) dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur (dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi, matematika dan pengobatan.  Setelah itu perkembangan ilmu yang relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam.
                Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep fisika kuantum dan relativtas pada awal abad ke-20. Konsep modern ini mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern. Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA modern yang bersifat mikroskopik.
Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja, namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.

1.      IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.

a.    Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
b.    Penglihatan dengan teori cahaya
c.    Pendengaran dengan suara.
d.    Indera rasa termodinamika.
e.     Listrik magnet.

Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalam computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.

2.      IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.

Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.

 Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub-disiplin ilmu kimia antara lain : kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia organik. Selanjutnya contoh adalah dalam sub-disiplin kimia organik maka terdapat antara lain fokus kearah kimia organik sintesis dan kimia bahan alam. Kimia bahan alampun dapat terbagi lagi berdasarkan kelompok senyawa kimianya. Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai ilmu dengan sempurna.  Untuk dapat menguasai ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertentu.

                Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu saja. Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin ilmu saja.  Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu.  Contoh ilmu multidisiplin   yang paling popular adalah ilmu lingkungan . Pembahasan ilmu lingkungan dapat dilihat dari disiplin ilmu social maupun IPA.  Pendekatan IPA pun dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi, biodiversivitas), hidrologi (pencemaran air), geografi (pencemaran udara, perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya. Perkembangan multidisiplin IPA pun cukup banyak dan beberapa ilmu multidisiplin saat ini berkembang dengan sangat pesat, sebagai contoh adalah bioteknologi, rekayasa genetika, informatika/computer dan ilmu material.  Perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial manusia saat ini.



BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer.
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
Ø  Kerak bumi
Ø  Mantel bumi
Ø  Inti bumi 
o   Inti bumi bagian luar
o   Inti bumi bagian dalam

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
Ø  Litosfer
Ø  Astenosfer
Ø  Mesosfer

Komposisi bumi terbuat dari batuan.

Bentuk bentuk muka bumi
ada yang berbentuk alamiah dan buatan manusia

Alam semesta
alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Teori Dentuman
Berdasarkan teori ini, alam semesta terbentuk karena adanya ledakan massa yang sangat hebat yang disebabkan oleh adanya reaksi inti.

Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang terbentuk pada saat masa ekspansi
Komponen  abiotik                        komponen biotik
Tanah                                                   - produsen
Air                                                          - konsumen
Udara                                                   - dekomposer
Suhu                                                      - detrivora
Cahaya
Iklim



PERKEMBANGAN ILMU DAN PENGETAHUAN ALAM

Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad pertengahan (abad 15-16).  Pengembangan tersebut sedikti lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini. 
Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja, namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.

Ø  IPA KLASIK
Ø  IPA MODERN


SARAN – SARAN :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------








DAFTAR PUSTAKA


tgl : 19  september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl : 19  september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl : 19  september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl : 19  september 2012 jam 9.45 rabu malam
tgl : 19  september 2012 jam 9.45 rabu malam
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab2-perkenalan_dengan_ilmu_pengetahuan_alam.pdf



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Telusuri