BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pertama-tama
latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar. Selain alasan tersebut, makalah ini juga
menjabarkan tentang konsep IAD dalam kehidupan bermasyarakat itu sendiri dan
juga menyangkut Alam Pikir Manusia dan Perkembangannya yang termasuk dalam IAD.
Ilmu
Kealamiahan Dasar ( IAD ) sangat bersangkutan dengan kehidupan manusia itu
sendiri karena kita sebagai manusia tidak akan bisa lepas dari alam. Alam pikir
manusia juga membantu dalam pembentukan Ilmu kealamiahan dasar yang sudah
tercipta sebelum manusia hidup.
B.
Maksud
dan Tujuan
Makalah ini
bertujuan untuk menjabarkan konsep IAD dalam kehidupan manusia dan pola pikir
manusia itu sendiri terhadap alam yang ditinggalinya dan menggalinya menjadi
suatu konsep Ilmu.
Makalah ini
juga menjelaskan Ilmu Kealamiahan dasar juga membentuk sub Ilmu seperti Ilmu
pengetahuan alam, dsb. Dan bagaimana alam ini berabad-abad lalu dan emnurut
mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat yang mempunyai alam pikir
berbeda-beda sebagai manusia. Dan menjelaskan bagaimana alam pikir manusia dan
perkembangannya.
C.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
pengertian dan tujuan IAD?
2.
Apakah
konsep IAD ?
3.
Peranan
IAD dalam kehidupan bermasyarakat ?
4.
Apakah
yang dimaksud dengan alam pikir manusia ?
5.
Hakekat
manusia dan sifat keingintahuannya ?
6.
Perkembangan Alam Pikiran Manusia ?
7.
Sejarah
Pengetahuan yang di Peroleh Manusia ?
D.
Metode
Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini penulis mengambil metode browsing internet :
Yaitu metode yang menggunakan media internet untuk pengumpulan bahan-bahan yang
dapat melengkapi isi makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DAN TUJUAN IAD
Pada
hakikatnya ilmu alamaiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Jadi ilmu alamiah dasar tidak
dapat berdiri sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.
Ilmu alamiah atau sering disebut
ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga
terbentuk konsep dan prinsip.
Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya
mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja. Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan
disiplin ilmu ini, karena secara tidak sadar sudah kita temukan dimana saja,
dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja.
Dan
tentunya semua ilmu memiliki tujuan, peran, manfaat dan fungsi. Begitu juga
dengan ilmu alamiah dasar. Tujuan ilmu alamiah dasar adalah:
1.
Memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu
pengetahuan alam.
2.
Memberikan wawasan pengetahuan,
pengertian, dan apresiasi terhadap objek dan cara pemikiran serta cara-cara
pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3.
Memberikan bekal untuk memanfaatkan
bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan
teknologi.
4.
Mengembangkan interaksi yang selaras dan
disiplin-disiplin ilmu eksakta maupun non-eksakta.
Sedangkan fungsi dari
Pengajaran Ilmu alamiah dasar adalah:
1.
Mengembangkan apresiasi IPA dan
teknologi kepada mahasiswa Non-eksakta.
2.
Mendorong dan mengembangkan kemanfaatan
ilmu alamiah dasar pada pengembangan diri, ilmu dan profesi para mahasiswa Non-eksakta.
B. KONSEP ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
1. Manusia yang Bersifat Unik
Sebagimana mahluk hidup lainnya
manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk
mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis,
seperti kebutuhan makan/minum (nutrisi),
kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reprodukksi), menerima
rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri
mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan
yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya
(kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut
dengan daya fikir (budi daya).
Ciri-ciri manusia
a. Organ
tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b.
Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c. Memberikan
tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d.
Memiliki potensi untuk berkembang biak
e.
Tumbuh dan bergerak
f.
Berinteraksi dengan lingkungannnya
g.
Sampai pada saatnya mengalami kematiian
Manusia
adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan
kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan
kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.
2. Kuriositas atau Rasa Ingin Tahu dan Akal Budi
Rasa
ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada upaya
mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia
juga mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi
yang terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu
masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu
pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan mengapa.
Contoh
: tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti
penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba
untuk dicari obatnya (HIV/AIDS).
3.
Mitos
Pengetahuan
baru dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan disebut mitos. Cerita –
cerita pada mitos disebut legenda. Kebenaran mitos masih bersifat simpang siur
karena tidak ada bukti yang otentik dan disebarkan melalui cerita dari mulut ke
mulut (lisan). Mitos dapat diterima karena keterbatasan pengindraan, penalaran,
dan hasrat ingin tahu yang harus di penuhi. Puncak pemikiran mitos adalah pada
zaman Babilonia yaitu kira-kira 700-600 SM. Pengetahuan dan ajaran tentang
orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos. Pengetahuan ini disebut pseudo
science (sains palsu). Ini adalah ilmu pengetahuan yang masih diragukan
kebenarannya.
Pada zaman dahulu, kemampuan manusia masih terbatas
baik peralatan maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil
pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikan,
pengetahuan yang terkumpul belum memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu
manusia dan masih jauh dari kebenaran.
Perkembangan selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan non
fisik (pikirannya), jadi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisiknya.
Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan
maupun pengalamannya saja untuk memuaskan alam pikirannya. Berbagai pengetahuan baru yang bermunculan dan
merupakan gabungan dari kepercayaan seseorang disebut mitos. Adapun cerita yang
berdasarkan mitos ini disebut legenda. Mitos ini
timbul disebabkan karena keterbatasan alat indra manusia, seperti :
1.
Alat penglihatan: Banyak benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak
tampak oleh mata.
2.
Alat pendengaran : Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang
mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik.
3.
Alat pencium dan
pengecap : Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap
maupun yang diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan empat jenis rasa, yaitu
manis, masam, asin, dan pahit.
4.
Alat perasa : Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas
atau dingin, namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat
observasi yang tepat.
Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat
mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh
masyarakat pada masa itu karena keterbatasan
pengetahuan yang disebabkan keterbatsan penginderaan baik langsung maupun
dengan alat dan keterbatasan penalaran
manusia pada masa itu.
4. Lahirnya Ilmu Alamiah
Panca
indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu
menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena
adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta.
Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan
kepada generasi-generasi berikutnya.
Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertama untuk memuaskan diri, yang
bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami
hakekat alam dan isinya kedua, dorongan
praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu
Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science).
Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengetahuan didapat dengan
berbagai pendekatan seperti halnya pengetahuan berupa mitos atau legenda
menggunakan pendekatan kepercayaan yakni kebenarannya hanya atas dasar percaya
maka pendekatan pengetahuan semacam ini bersifat irrasional, begitu pula
pengetahuan yang sifatnya falsafi pendekatan kebenarannya hanya mengandalkan
nalar = akal = rasio belaka maka dikenalah pendekatan pengetahuan rasional sehingga
muncullah persepsi paham kebenaran irrasionalime dan rasionalisme.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang
terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk
melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio
belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi : yakni dorongan
pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non
praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam
semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science
(Ilmu pengetahuan murni). Sementara dorongan yang ke-dua adalah dorongan
yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan
tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut dengan Applied
science ( Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin sulit untuk
ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan sains adalah
apabila pendekatan kebenaran tertumpu pada rational approach and empiric
approach yakni kebenaran yang secara rasional dapat dimengerti dan difahami
serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan peralatan ilmiah. Pendekatan
senacam itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa filosuf muslim di Persia
dengan bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu perbintangan, ilmu kimia
dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini tidak deklarasikan oleh ilmuwan
barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu pengetahuan sains (ilmiah) adalah
setelah ditemukannya teropong bintang (sekalipun sejak masa filsafat muslim
teleskop sudah ada) yang mampu membuktikan kebenaran teori Heliosentris
Copernicus. Memang sejak penemuan teleskop telah banyak membantu para ilmuan
untuk dapat membuktikan secara empiric terhadap konsep-konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah menancapkan tonggak
sejarah perkembangan ilmiah :
Nikolas Copernicus (1473 – 1543 M) Ia seorang astronom, matematika dan
pengobatan, Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan Yunani yang
berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium ( Peredaran alam semesta)
buku ini ditulis pada tahun 1507 M tetapi tidak segera dideklarasikan karena
konsepnya bertentangan dengan konsep lama yang sudah mendapat justifikasi dari
penguasa. Pokok-pokok ajarannya sebagai berikut :
- Matahari
adalah pusat dari system solar, dimana system itu bumi adalah salah satu
planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
- Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi
matahari.
- Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan
adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M) memperoleh kesimpulan
lebih jauh lagi, yaitu ;
- Jagat raya ini tidak ada batasnya
- Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya
Karena keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang bertentangan dengan
keyakinan penguasa pada itu maka Bruno dianggap sebagai orang yang kemasukan
setan (kesurupan) dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup hingga mati.
Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571 – 1630 M ) Pokok-pokok
pikirannya adalah:
- Planet-planet beredar
mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan
suatu focus.
- Bila ditarik garis imajinasi
dari planet ke matahari dan sementara itu ia bergerak menurut garis
edarnya, maka luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah
sama.
- Pangkat dua dari waktu yang
dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara penuh adalah
sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap
matahari.
Konsep-konsep diatas dibenarkan oleh Galileo Galilei (1564 –1642 M) dengan
menggunakan teleskopnya yang terbesar mampu melihat tatasurya dan mengumumkan
hasil penemuannya bahwa teori Geosentri dianggap salah dan yang benar adalah
teori Heliosentris sebagaimana dikemukakan oleh Copernicus dan Kepler sekalipun
bertentangan dengan pendapat penguasa yang mempertahan teori geosentris dan
menganggap suci bumi dan menjadi pusat tata surya sebagai tempat singgasana
para raja.
5. Kriteria Alamiah
Suatu
pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi kriteria
sebagai berikut :
- Sistematis
- Berobjek
- Bermetoda
- Universal
Kebenaran pengetahuan ilmiah harus
bersifat sistematis yakni bertautan dan meiliki hubungan kebanaran yang saling
mendukung dengan pengetahuan lainnya (tidak berdiri sendiri ) dan memiliki
langkah yang tersusun dalam menemukannya, disamping itu kajian ilmu harus
memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah
bertujuan dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode)
yang operasional terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga
menghasilkan kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara menyuluruh.
Perlu dikemukakan pula bahwa
disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu menghasilkan kebnenaran ilmiah,
juga adapula criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
- Perasaan
- Intuitif
- Trial and error
Perasaan merupakan salah satu cara
untuk menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan
bersifat subjektif karena perasaan setiap orang satu dengan lainnya memiliki
sensitifitas yang berbeda.
Sedangkan instuisi merupakan
kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola berpikir
tertentu, pendapat yang berdasar intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuannya
yang terdahulu melalui proses berpikir yang tidak disadari. Seolah-olah
pendapat itu muncul begitu saja tanpa dipikir terlebih dahulu. Setiap orang
memiliki kepekaan dan ketajaman intuitif yang tingkatnya berbeda-beda, mungkin
orang yang terlatih intuisinya akan memeiliki kepekaan yang tinggi dan
memungkinkan intuisinya dapat mendekati kebenaran atau sebaliknya bagi orang
yang memiliki kepekaan dan ketajaman intuisi yang rendah.
Sementara kebenaran dengan criteria
trial and error sekalipun tingkat kebenaran lebih maju dibanding prasangka dan
intuitif, tetapi pendekatan ini dipandang tidak efesien karena cara untuk
memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau untung-untungan dan lebih
cenderung error daripada berhasil.
6. Metode Ilmiah dan Implementasinya
Segala
kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah
pemecahan atau prosedur ilmiah dapat
sebagai berikut :
1.
Penginderaan, merupakan suatu aktivitas
melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap suatu objek tertentu.
2.
Masalah dan problema, menemukan masalah dengan kata lain
adalah dengan mengemukakan pertanyaan
apa dan bagaimana.
3.
Hipotesis, jawaban sementara terhadap
pertanyaan yang kita ajukan.
4.
Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan
non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang serangga
dengan lampu (sinar biru) .
5.
Teori, bukti eksperimen merupakan
langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil eksperimen dari beberapa
peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid
walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka disusun teori. Dengan teori-teori
yang dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia seperti
pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan.
7.
Sikap Ilmiah
Salah satu aspek tujuan
mempelajari Ilmu alamiah dasar ini adalah bagaimana menanamkan sikap ilmiah
bagi mahasiswa, berikut ini di jelaskan beberapa sikap ilmiah yang harus
dimilki oleh seorang ilmuan :
a.
Jujur
Sebagai
ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif. Dan menyusun
penelitian hingga pelaporan harus disampaikan sejujur-jujurnya sehingga terbuka
bagi peneliti lain bila dilakukan pengulangan.
b.
Terbuka
Seorang iolmuan
mempunyai pandangan luas, terbuka bebas dari praduga, ia tidak memperoleh buah
pikirannya dari dugaan, ia akan terus mendapatkan kebenaran dengan prosedur
ilmiah dan membuka diri bagi pihak lain untuk menguji dan mengkritik
kebenarannya atau selalu menghargai kebenaran orang lain.
c.
Toleran
Seorang ilmuwan
tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia mengakui bahwa
oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia bersedia
belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain,
ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap
angkuh.
d.
Skeptis
Skeptis
adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis
tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data
fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan
tidak keliru.
e.
Optimis
Optimis
adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus asa,
dan ia selalu berkata “ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba
mengerjakannya” . Seorang yang memiliki kecerdasan
optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi. John Von Neuman memberi nama
hasil karyanya dengan sebutan MANIAC (sehingga membuat peserta seminar tertawa)
padahal maniac itu istilah dari singkatan Mathematical Analyzer, Numerical
Integrator and Computer.
f.
Pemberani
Seorang
ilmuan harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidakbenaran,
kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat
kemajuan.
g.
Kreatif
Ilmuwan
dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif.
8.
Keterbatasan
Ilmu Ilmiah
Untuk
itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana
metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatikan :
Pertama, Bidang
ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena
bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan,
sebaliknya bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat
terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak
bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa
menyebabkan orang Atheis.
Kedua, tujuan
ilmu Alamiah, membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat
mengemukakan bukti kebenaran sementara dengan kata lain untuk kebenaran
sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi
terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat).
Ketiga.
Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu
keputusan. Manusia pemakain ilmu alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu
Alamiah baik atau sebaliknya. Contoh
penemuan mesiu atau bom atom.
9. Filsafat Ilmu Alamiah
Yang
menjadi objek Ilmu
Alamiah
adalah semua materi dalam alam semesta ini. Ilmu Alamiah meneliti sumber alam yang mengaturnya.
Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat.
Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
Vitalisme,
merupakan suatu doktrin yang menyatakan
adanya kekuatan diluar alam.
Kekuatan itu melikiki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang
terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh
beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya
harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode
ilmiah.
Mekanisme,
penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya
fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara
otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini
menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga
perbedaan hikiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghayutkan manusia ke
pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
Agnotisme,
untuk menghindari pertentangan vitalisme
dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak
memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya
mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan
Barat.
Filsafat Pancasila,
paham yang menjembatani dari 2 aliran
yang menyatakan bahwa alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses
selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu
adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari
awal sampai akhir.
10. Bahasa Ilmu Alamiah
Adalah
bahasa kesatuan yang utuh sebagai bentuk bahasa ilmu alamiah merupakan bahasa
universal. Contoh : Air (Indonesia), Water
(Inggris)
bahasa ilmiahnya H2O.
11. Keterbatasan Indra Manusia
Berdasarkan
penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas
Penglihatan,
terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau kecepatan
cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya
terdapat pohon.
Pendengaran,
manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30 -
30.000 Hertz
Pengecapan dan pembauan,
manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan
pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
Indra kulit,
manusia mampu membedakan antara panas
dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga
penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan
informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin
dibanding dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.
12. Pembagian Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan
beberapa argumentasi ilmu pengetahuan dibedakan atas :
a.
Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni membahas
hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas :
1.
Psikologi, yang mempelajari proses mental dan tingkah
laku.
2.
Pendidikan, proses latihan yang terarah
dan sistematis menuju ke suatu tujuan.
3.
Antropologi, mempelajari asal usul dan
perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan
tingkah laku sosial.
4.
Etnologi, cabang dari studi antropologi
yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama
keaslian budaya.
5.
Sejarah,
pencatatan peristiwa-persitiwa
yang telah terjadi pada suatu bangsa. Negara atau individu.
6.
Ekonomi, yang berhubungan dengan
produksi, tukar menukar barang produksi,
pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
7.
Sosiologi, studi tentang tingkah laku
sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan
masyarakat.
b.
Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas
tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas :
1.
Fisika, mempelajari benda tak hidup dari
aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya,
gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir.
2.
Kimia, mempelajari benda hidup dan tak
hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara
garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl),
hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak.
3.
Biologi, yang
mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
·
Botani, ilmu yang mempelajari tentang
tumbuh-tumbuhan.
·
Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang
hewan.
·
Morfologi ilmu yang mempelajari tentang
struktur luar makhluk hidup.
·
Anatomi suatu studi tentang struktur
dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup.
·
Fisiologi studi tentang fungsi atau
faal/organ bagian tubuh makhluk hidup.
·
Sitologi ilmu yang mempelajari tentang
sel secara mendalam.
·
Histologi studi tentang jaringan tubuh
atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis.
·
Palaentologi studi tentang makhluk hidup
masa lalu.
c.
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Studi tentang bumi sebagai salah satu
anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
1.
Geologi, yang membahas tentang struktur
bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu
ini petrologi (batu-batuan), vukanologi
(gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
2.
Astronomi, membahas benda-benda ruang
angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya.
Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu.
C.
PERANAN
ILMU ALAMIAH DASAR DALAM BERKEHIDUPAN MASYARAKAT
Tentunya semua disiplin ilmu itu
memiliki peran dalam kehidupan manusia. Yang mana perannya ini dapat bersifat
baik dan dapat bersifat buruk. Sedangkan peran Ilmu Alamiah Dasar dalam
kehidupan manusia sampai saat
ini antara lain:
1.
Suatu
ilmu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan
adanya perkembangan ilmu alamiah dasar dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran
materi. Dengan ilmu IPA dapat timbul cabang-cabang ilmu lain yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2.
Suatu
ilmu yang dapat menaikkan kualitas mutu produksi. Dengan
teknologi material yang bersumber dari ilmu dasar ini yaitu oleh konsep-konsep
IPA para ahli makin menguasai sifat maupun pemanfaatan suatu senyawa, denagn
mengubah atau mereaksikannya dengan senyawa lain sehingga mendapatkan senyawa
baru dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan harapan.
3.
Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu yang berkaitan dengan alam. Tentu
saja bila kita mengenal ilmu alamiah dasar kita akan menemukan ilmu-ilmu
lainnya, karena ilmu alamiah dasar (IAD) ini bukanlah ilmu yang berdiri
sendiri.
4.
Meningkatkan
system transportasi dan komunikasi. Perkembangan ilmu semakin
pesat, menimbulkan tekanan dalam pikiran para ilmuan untuk terus berkarya dalam
hal-hal yang baru termasuk dalam transportasi dan komunikasi. Yang dulunya kita
berkomunikasi sangatlah sulih, nah sekaranghanya dalam hitungan detik kita
dapat berkomunikasi dengan orang lain yang jauh lokasinya. Begitu juga dengan
transportasi, dulu kita bila ingin menjangakau tempat yang jauh kita
membutuhkan berhari-hari, namun kini dengan adanya iptek ini hal yang lama
menjadi cepat.
5.
Memberikan
kontribusi tentang ilmu kesehatan. Sebagaimana kita
ketahui ilmu kedokteran itu sarana dan prasarananya adalah ilmu dasar ( fisika,
kimia, biologi) serta alat-alat elektronik dan non elektroik.
6.
Dapat
meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya IAD kita dapat
meningakatkan SDM.
7.
Dapat
membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya IAD maka
Semakin banyak perusahaan maupun sekolah, maka peluang dalam lapangan pekerjaan
itu menjadi lebih besar.
8.
Dapat
meningakatkan
keborosan dan menimbulakan pencemaran lingkungan.
Pendayagunaan teknologi SDA pun dapat mengakibatkan dampak negative bila kita salah dalam penggunaannya.
Pendayagunaan teknologi SDA pun dapat mengakibatkan dampak negative bila kita salah dalam penggunaannya.
Alam Pikir Manusia dan
Perkembangannya
D.
Hakekat
manusia dan sifat keingintahuannya
Manusia
dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya memungkinkan
untuk selalu berbuat yang
lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya.
a.
kelebihan manusia dari Penghuni Bumi Lainnya.
Manusia sebagai makhlukyang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni
bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain
:
1. Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana ( Homo sapiens ) yang dicerminkan
dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
2. Manusia
sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
3. Manusia
dapat berbicara ( Homo Langues ) baik secara lisan maupun tulisan.
4. Manusia
dapat hidup bermasyarakat ( Homo sosius ) dan berbudaya ( Homo Humanis.
5. Manusia
dapat mengadakan usaha ( Homo Economicus ).
6. Manusia
mempunyai kepercayaan dan beragama ( Homo religious ).
b.
Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu
pengetahuan alam
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri
khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di
sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri.
Binatang
mempunyai insting untuk kelangsungan
hidupnya, memperoleh
makanan, serta hal-hal lainnya. Aktivitas tersebut tidak berubah
dari waktu ke waktu dan dinyatakan sebagai rasa keingintahuan yang tidak berkembang
atau biasa disebut idle curiosity. Sedangkan manusia menggunakan
kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran,
pemikiran
logis, dan analis. Oleh karena itu, manusia memiliki rasa ingin tahu
yang selalu berkembang yang biasa disebut dengan curiosity.
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu ini
dimulai dengan pertanyaan What “apa” tentang sesuatu kemudian dilanjutkan
dengan How “bagaimana” kemudian Why “mengapa”. Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan
alam. Semua pengetahuan dapat diturunkan
dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Ilmu
ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang ada
disekelilingnya, alam
jagad raya, bahkan
dirinya sendiri. Hal
tersebut mendorong manusia untuk memahami serta menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dan dorongan rasa
ingin tahu manusia tersebut membuat mereka mencari jalan keluar dari setiap apa
yang terjadi. Pengetahuan tentang satu masalah mendatangkan pertanyaan
(masalah) lain yang ingin dijawab.
E.
Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Perkembangan Fisik, Sifat
dan perkembangannya.
Tuhan menciptakan dua mahluk, yang satu bersifat
anorganis (bnda mati) dan yang lain bersifat organis (mahluk hidup). Benda yang
menjadi pengisi bumi tunduk pada hokum alam ( deterministis) dan mahluk hidup
tunduk pada hokum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas cirri-ciri kehidupan
manusia sebagai mahkluk yang tertinggi, lebih dari hewan maupun tumbuhan. Dari
sekian banyak cirri-ciri manusia sebagai mahluk hidup, akal budi, dan kemauan
keras itulah yang merupakan sifat unik manusia.
a.
Perkembangan
Fisik Manusia
Tubuh
manusia berubah mulai sejak brupa sel sederhana yang selanjutnya secara
bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom
sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi
kromosom yang tidak homolog yang akan
menjadi laki-laki. 5 minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut
yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9.
Sedangkan minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan
berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa
gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai
mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala dibawah makin mendekati
lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan
tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja. Perubahan fisik yang
sangat nyata, terjadi pada saat puberitas, yang ditandai diantaranya dengen
tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi
organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada
manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak,
berupa bimbingan yang baikoleh orang tua dan lingkungan yang akan terus terbawa
sampai dewasa. Sampai usia 2 tahun, Perkembangan kecerdasan sangat cepat dari
belajar, makan, berbica dan berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa ingin tahu akan
makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun
dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai
orang dewasa walaupun secara emosional belum menandai. Selanjutnya, setelah
usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri
sebagai individu yang bertanggung jawab.
b.
Perkembangan
sifat dan pemikiran manusia
Sifat ingin
tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana
manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manuia hidup dari berburu dan
berladang berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, kemudian meningkat
menjadi petani dan peternak yang
menetap. Ada dua macam perkembangan alam
pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikir manusia sejak dilahirkan sampai
akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga
dewasa ini. Berikut ini, pengelompokkan perkembangan kecerdasan manusia
berdasakn usia dari bayi hingga dewasa.
1.
Masa
bayi (0-2 Tahun)
Menurut
psikologi disebut juga sebagai priode sensomotorik. Pada periode ini,
perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, berjalan,
berbicara, dan mengikat diri pada orang lain. Dengan gerakan-gerakan anggota
tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan-keterangan melaui semua alat
indranya.
2.
Masa
kanak-kanak (3-5 Tahun)
Masa
kanak-kanak disebut sebagai periode pra-operasional, dengan kisaran usia 2-7
tahun. Pada periode ini, dorongan keingintahuannya sangat besar, sehingga
banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi pada masa ini si
anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan. Namun, pada masa ini
pengungkapannya sering menggunakan lambing-lambang, seperti bermain mobil
dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
3.
Masa
usia sekolah (6-12 tahun)
Masa
ini disebut juga sebagai periode operasinal nyata dengan kisaran usia 7-11
Tahun. Pada periode ini anak sangat aktif, ditandai dngan perkemabngan fisik,
dan motorik yang baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “masa
tenang”, karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan
kepuasan maksimal sesuai dengan kemapuan individu. Perolehan pengtahuannya masih
dengan induksi (pengamatan dan percobaan), walau sudah dimulai dengan
menggunakan penalaran dan logika.
4. Masa remaja (13-20 tahun)
Masa
remaja disebut juga periode oprasional formal (11-15tahun). Periode ini
merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun
dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang
dewasa, secara fisik, mental, dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta
berhipotesis.
5. Masa dewasa ( > 20 Tahun)
Masa
dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka
mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai
anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
F.
Sejarah
Pengetahuan yang di Peroleh Manusia
ZAMAN
PURBA
A. Kehidupan Manusia Masa Berburu dan Meramu
1. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat awal
A. Kehidupan Manusia Masa Berburu dan Meramu
1. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat awal
Zaman ini
terjadi ketika zaman Paleolithikum atau disebut juga zaman
batu tua. Pada zaman ini manusia hidup dengan menggantungkan dirinya penuh pada
alam. Mereka belum bertempat tinggal menetap tetapi masih berpindah-pindah
(nomaden). Hidup dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan. Manusia
pada zaman ini belum mengenal kepercayaan dan cara berpikir mereka masih sangat
sederhana, buktinya yaitu alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini masih sangat
sederhana, kasar, dan hanya bersifat praktis. Zaman ini berlangsung kira-kira
600.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada zaman ini antara lain,
Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Erectus.
2. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut
Zaman ini
terjadi ketika zaman Mesolithikum atau disebut juga zaman batu tengah. Pada
masa ini manusia sudah hidup menetap meskipun sementara (semi sedenter).
Hidupnya sudah tidak menggantungkan penuh pada alam. Alat yang dihasilkan sudah
tidak mutlak bersifat praktis, unsur estetikanya mulai muncul. Zaman ini
berlnagsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada masa ini
adalah jenis Homo.
B. Kehidupan Manusia Masa Bercocok Tanam
Jenis manusia
yang hidup pada masa ini sudah mencapai taraf Homo Sapien penuh artinya jenis
manusia yang cerdas atau manusia yang tingkat pemikirannya sudah meningkat jauh
dari pada jenis manusia sebelumnya. Awalnya mereka sangat menggantungkan
kehidupannya pada alam tetapi lama-kelamaan karena persediaan alam terbatas
maka mereka berusaha untuk mengadakan persediaan makanan yang cukup hingga
mereka tidak perlu mengembara lagi. Kemampuan mengadakan persediaan makanan ini
bisa ditempuh melalui :
1.
Menanam tumbuh-tumbuhan tertentu
2.
Menyimpan atau mengawetkan makanan
3.
Menjinakkan binatang
Manusia pada masa ini menghasilkan
kebudayaan Neolithikum, Megalithikum, gerabah, mata panah dan perhiasan.
Manusia pada masa ini juga sudah memiliki kepercayaan. Inti kepercayaan pada
masa ini adalah penghormatan dan pemujaan terhadap roh, terutama terhadap roh
nenek moyang (animisme).
C. Kehidupan Masa Perundagian
Masa perundagian
adalah masa di mana masyarakatnya sudah banyak terdapat golongan undaginya.
Pada masa ini manusia memiliki kemampuan baru yaitu kemampuan dalam peleburan
bijih logam dan pembuatan alat-alat dari logam (perunggu dan besi). Inilah yang
merupakan pembeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada masa ini terjalin hubungan
dengan daerah-daerah sekitar kepulauan Indonesia yang mendorong meningkatkan
kemampuan Indonesia. Masyarakat pada masa ini juga sudah mempunyai norma-norma.
D. Keadaan Manusia Menjelang Zaman Prasejarah
Menjelang masuknya
pengaruh budaya India (Hindu-Budha) atau masa perundagian akhir, masyarakat
Indonesia sudah memiliki tata kehidupan yang teratur dan berkebudayaan cukup
tinggi. Hal ini dapat dilihat bahwa mereka telah :
1.
Pandai bercocok tanam
2.
Pandai berlayar
3.
Memiliki pengetahuan perbintangan
(astronomi)
4.
Pandai membuat bangunan Megalithik
5.
Pandai menenun dan membuat pakaian dari
serat kayu
6.
Pandai membuat alat-alat dari logam
7.
Mengenal kepercayaan animism, dinamisme,
dan totemisme
8.
Kehidupannya sudah menetap
9.
Pandai membuat gerabah
10.
Keseniannya sudah berkemban
ZAMAN
YUNANI
Zaman Yunani yaitu antara 600 SM-200 SM.
Dalam zaman ini proses-proses perkembangan know how tetap mendasari kehidupan
sehari-hari, tetapi lebih maju dari zaman-zaman sebelumnya. Dalam bidang
pengetahuan, sikap dan pemikiran yang sekedar menerima apa adanya, terjadi
perubahan besar, dan perubahan ini dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan
modern. Pada zaman ini muncul tokoh-tokoh filsafat antara lain, Thales,
Phytagoras, Aristoteles, Archimedes, dll.
ZAMAN PERTENGAHAN
Dikembangkan
metode
eksperimmen menyankgut bidang kedokteran,
farmsai, astroniomi, kimia dan biolgi. Penulisan bilangan arab dan desilmal
memuncilkan ilmu aljbar.
ZAMAN
MODERN
Pada permulaan abad ke -14, di
Negara-negara Eropa mulai terjadi perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak zaman
itu sampai sekarang Eropa menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahun alam.
Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat pesat ketika muncul buku yang
berjudul Novum Organum yang ditulis oleh Francis Bascon (1560-1626).
Buku
ini menjelaskan tentang landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dan penegasan
ilmu pengetahuan dengan metodenya.
Jika dilihat dari segi
metodologi dan psikologi, seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada :
1.
Pengamatan dan pengalaman manusia
terus-menerus
2.
Pengumpulan data terus-menerus yang
dilakukan secara sistematis
3.
Analisis data yang dilakukan dengan
berbagai cara
4.
Penyusunan teori-teori dan penyusunan
ramalan-ramalan sehubungan dengan teori tersebut.
5.
Percobaan untuk menguji ramalan
tersebut.
Percobaan ini akan menghasilkan beberapa
kemungkinan, yaitu benar dan salah. Jika salah, ada kemungkinan untuk mencari
kesalahan berfikir, sehingga ada kemungkinan juga untuk memperbaiki kesalahan
tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
ilmu pengetahuan modern memiliki suatu sistem yang di dalamnya terkandung
pengoreksian diri, yang memungkinkan adanya tahap untuk menuju kebenaran dan
kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Djaliel,
Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Http://For-The-Better-World.Blogspot.Com/2008/09/Indonesia-Dalam-Pola-Pikir-Mitos-Dan.Html
0 komentar:
Posting Komentar