Sabtu, 24 November 2012

Menskor dan Menilai


Menskor dan Menilai

Evaluasi Hasil Belajar antara lain mengunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar. Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan dan/atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait, atribut pendidikan, psikologik atau hasil belajar yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka pada status atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.

Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen test maupun non-test. Penilian dimaksudkan untuk memberi nilai tentang kualitas hasil belajar. Secara klasik tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk membedakan kegagalan dan keberhasilan seorang peserta didik. Namun dalam perkembangannya evaluasi dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik maupun kepada pembelajar sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan serta jaminan terhadap pengguna lulusan sebagai tanggung jawab institusi yang telah meluluskan. Tes, pengukuran dan penilaian berguna untuk : seleksi, penempatan, diagnosis dan remedial, umpan balik, memotivasi dan membimbing belajar, perbaikan kurikulum dan program pendidikan serta pengembangan ilmu. Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengolah hasil evaluasi adalah mengadakan penyekoran terhadap jawaban siswa. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam penyekoran hasil tes, sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang digunakan.


1. Pemberian skor untuk tes bentuk objektif

Secara sederhana, cara memberikan skor terhadap tes hasil objektif dapat dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan memberikan skor 0 untuk jawaban salah. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari semua soal. Beberapa jenis tes bentuk objektif, antara lain tes benar salah (true false), pilihan ganda (multiplechoice), menjodohkan (matching), melengkapi isian (completion), dan jawaban singkat (short answer). Cara pengolahan terhadap masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik tersendiri.

2. Pemberian skor tes bentuk essai.

Ada dua cara memberikan hasil skor terhadap hasil tes essai, yaitu cara penyekoran analitik (analitical scoring method) dan cara penyekoran holistic (holistic scoring method). Cara penyekoran analitik adalah cara penyekoran yang mengacu pada elemen-elemen jawaban ideal. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa, bergantung pasa lengkap tidaknya elemen yang dituju. Sedanglan cara penyekoran holistic adalah cara penyekoran yang didasarkan pada keluasan rewspon jawaban yang diberikan. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa bergantung pada kualitas keseluruhan jawaban siswa. Ada dua tahap yang dilakukan dalam melakukan pengolahan hasil evaluasi, yaitu memberikan skor (scoring) dan memberikan penilaian (grading). Untuk mengolah data hasil evaluasi bisa menggunakan beberapa teknik analisis data. Interpretasi data bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian acuan patokan (creterion referenced interpretation) atau penilaian acuan kelompok (norm referenced interpretation).
Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang dalam menginterpretasi hasil pengukuran secara langsung didasarkan pada standar performansi tertentu yang ditetapkan. Untuk analisis data bisa menggunakan analisis presentasi ketercapaian. Sedangkan penilaian acuan kelompok adalah penilaian yang dalam menginterpretasi data hasil pengukuran didasarkan pada prestasi anggota kelompok lainnya.
Beberapa teknik analisis yang bisa digunakan untuk mengolah data dengan pendekatan acuan kelompok adalah deviasi standar, mean, standar skor, rank, jenjang persentil dan sejenisnya.
Untuk mengolah hasil pengukuran dalam evaluasi pembelajaran, banyak teknis analisis data yang bisa digunakan. Analisis data pada hakikatnya adalah mengolah angka-angka yang diperoleh dari skor mentah menjadi suatu skor yang mudah di baca dan di simpulkan. Beberapa teknis analisis data yang banyak digunakan untuk mengolah data hasil evaluasi pembelajaran adalah sebagai
berikut :

1.      Tendensi sentral atau ukuran kecenderungan memusat. Ada tiga teknik utama yang digunakan untuk mengukur tendensi sentral yakni maen, media dan mode.
2.      Variabilitas adalah keanekaragaman angka-angka dalam suatu distribusi skor. Varibilitas merupakan variasi sebaran skor dari maen.
3.      Skor standar
4.      Skor komposit
5.      Persentil dan jenjang persentil
6.      Penentuan nilai akhir
7.      Analisis hubungan
8.      Analisis data kualitatif

Pemilihan Tenik penilaian hasl belajar disesuaikan dengan jenis dan karakteristik hasil belajar yang akan diungkap, yaitu:
1.      pemerolehan pengetahuan,
2.      keterampilan —koginitif, personal-sosial, psikomotorik dan pemecahan masalah
3.      perubahan sikap, perilaku dan tindakan.

Pertimbangan-pertimbangan pemilihan dan pengembangan teknik penilaian
hasil belajar, yaitu:
1.       kualitas, baik dan benar secara teknis dan dapat memberikan hasil yang menunjukkan dan memperbaiki proses belajar peserta didik.
2.       tepat untuk menunjukkan pencapaian kompetensi yang diungkap,
3.       praktis, efisien, adil dan mampu membedakan kemampuan peserta didik dan layak digunakan,
4.       dimengerti oleh peserta didik,
5.       ada alternatif teknik pengkuran lain,
6.       tidak mempersulit peserta didik, dan
7.       tersedia waktu, peralatan, sarana dan prasarana untuk pengadministrasiannya.

Hal-hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar berkenaan dengan pemilihan
teknik penilaian adalah

1.      memilih teknik penilaian berdasarkan jenis dan karakteristik kompetensi yang akan diukur dan dinilai,

2.      menyusun perangkat alat ukur dengan urutan menyusun kisi-kisi kemudian menyusun perangkat alat ukur

3.      menyusun petunjuk administrasi, dan

4.       menetapkan cara/system penilaian.




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Telusuri