A. PRINSIP – PRINSIP EVALUASI
Ada beberapa prinsip-prinsip dalam mengevaluasi antara lain :
Ø Kepastian dan
kejelasan
Dalam proses
evaluasi maka kepastian dan kejelasan yang akan dievaluasi menduduki urutan
pertama.
Ø Teknik evaluasi
Teknik evaluasi yang dipilih sesuai dengan
tujuan evaluasi. Kecocokan antara tujuan evaluasi dan teknik yang digunakan
perlu dijadikan pertimbangan utama.
Ø Komprehensif
Evaluasi yang
komprehensif memerlukan teknik bervariasi.
Ø Kesadaran
adanya kesalahan pengukuran.
Evaluator harus
menyadari keterbatasan dan kelemahan dalam teknik evaluasi yang digunakan. Atas
dasar kesadaran ini, maka dituntut untuk lebih hati-hati dalam
kebijakan-kebijakan yang diambil setelah melaksanakan evaluasi.
Ø Evaluasi adalah
alat, bukan tujuan
Evaluator
menyadari sepenuhnya bahwa tiap-tiap teknik evaluasi digunakan sesuai dengan
tujuan evaluasi. Hasil evaluasi yang diperoleh tanpa tujuan tertentu akan
membuang waktu dan uang, bahkan merugikan anak didik. Maka dari itu yang perlu
dirumuskan lebih dahulu ialah tujuan evaluasi, baru dari tujuan ini
dikembangkan teknik yang akan digunakan dan selanjutnya disusun test sebagai
alat evaluasi.
Ø Keterpaduan
Evaluasi merupakan komponen integral dalam
program pengajaran di samping tujuan instruksional dan materi serta metode
pengajaran.
Ø Keterlibatan
Siswa
Prinsip ini berkaitan erat dengan metode
belajar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang menuntut keterlibatan siswa secara
aktif. Untuk dapat mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar-mengajar
yang dijalaninya secara aktif, siswa membutuhkan evaluasi.
Ø Koherensi
Dengan prinsip koherensi dimaksudkan evaluasi
harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dengan
ranah kemampuan yang hendak diukur.
Ø Pedagogis
Di samping sebagai alat penilai hasil/pencapaian belajar,
evaluasi juga perlu diterapkan sebagai upaya perbaikan sikap dan tingkah laku
ditinjau dari segi pedagogis.
Ø Akuntabilitas
Sejauh mana keberhasilan program pengajaran
perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan
sebagai laporan pertanggungjawaban.
B. ALAT-ALAT EVALUASI
Selain mempelajari prinsip-prinsip dalam mengevaluasi
perlu juga diketahui berbagai alat dalam evaluasi, agar evaluasi bisa berjalan
benar sesuai tujuannya.
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara
lebih efektif dan efesien. Alat evaluasi juga dikenal dengan instrument
eveluasi. Ada dua teknik evaluasi, yaitu ;
eveluasi. Ada dua teknik evaluasi, yaitu ;
1. Teknik Nontes
Ø Skala
bertingkat atau rating
scale menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka.
Ø Kuesioner atau
yang dikenal dengan angket adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam
beberapa kategori yang harus dijawab oleh responden.
Ø Daftar cocok
(check list). Yang dimaksud dengan daftar cocok adalah
deretan pertanyaan, dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda
cocok ( √ ) di tempat yang sudah disediakan.
Ø Wawancara,
suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali.
Ø Pengamatan atau
observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan
mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat
sebenarnya.
Ø Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan
mengumpulkan data dan informasi mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup
objek evaluasi tersebut.
2.
Teknik tes
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi
tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih
resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Ø Tes diagnostic adalah tes yang digunakan untuk
mengetahui kelemahan - kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut
dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Manfaat tes diagnostic,
ialah untuk mencari letak permasalahan pada anak ketika mengalami kesulitan
belajar.
Ø Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya
seperti ini tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir
pelajaran.
Ø Tes Sumatif, Evaluasi sumatif atau tes sumatif merupakan tes yang
dilaksanakan setelah berakhirnya sekelompok program atau sebuah program yang
lebih besar. Manfaat tes sumatif, ialah:
ü Untuk
menentukan nilai.
ü Untuk
menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima
program berikutnya.
ü Untuk mengisi
catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa, pihak
bimbingan dan penyuluhan disekolah, serta pihak-pihak lain apabila siswa
tersebut akan pindah ke sekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan
memasuki lapangan kerja.
Perbandingan antara Tes Diagnostik, Formatif,
dan Sumatif.
a)
Ditinjau dari fungsinya
Tes diagnostic menentukan apakah bahan
prasyarat telah dikuasai atau belum, menentukan tingkat penguasaan siswa
terhadap bahan yang dipelajari, memisah-misahkan (mengelompokkan) siswa
berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari, menetukan
kesulitan-kesulitan belajar yang dialami untuk menentukan cara yang khusus
untuk mengatasi atau memberikan bimbingan. Tes formatif sebagai umpan balik bagi siswa, guru, maupun
program untuk menilai pelaksanaan satu unit program. Tes sumatif untuk memberikan tanda
kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi
kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.
b)
Ditinjau dari waktu
Tes diagnostik pada waktu penyaringan
calon siswa,
pada waktu membagi kelas atau permulaan memberikan pelajaran.
Selama pelajaran berlangsung bila guru akan memberikan bantuan siswa. Tes formatif selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya. Tes sumatif pada akhir unit caturwulan, semester akhir tahun, atau akhir pendidikan.
pada waktu membagi kelas atau permulaan memberikan pelajaran.
Selama pelajaran berlangsung bila guru akan memberikan bantuan siswa. Tes formatif selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya. Tes sumatif pada akhir unit caturwulan, semester akhir tahun, atau akhir pendidikan.
c)
Ditinjau dari cara memilih tujuan yang
dievaluasi
Tes diagnostic memilih tiap-tiap keterampilan prasyarat, memilih tujuan setiap program pelajaran secara
berimbang, Memilih yang berhubungan dengan tingkah laku
fisik, mental, dan perasaan. Tes formatif
mengukur semua tujuan instruksional khusus. Tes sumatif mengukur tujuan instruksional umum.
mengukur semua tujuan instruksional khusus. Tes sumatif mengukur tujuan instruksional umum.
d)
Ditinjau dari cara pencatatan hasil
Tes diagnostic dicatat dan dilaporkan dalam bentuk profil. Tes formatif, prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk
catatan berhasil atau gagal menguasai suatu tugas. Tes sumatif keseluruhan skor
atau sebagian skor dari tujuan-tujuan yang dicapai.
KESIMPULAN
a. prinsip-prinsip dalam mengevaluasi antara
lain :
ü Kepastian dan
kejelasan
ü Teknik evaluasi
ü Komprehensif
ü Kesadaran
adanya kesalahan pengukuran
ü Evaluasi adalah
alat, bukan tujuan
ü Keterpaduan
ü Keterlibatan
Siswa
ü Koherensi
ü Pedagogis
ü Akuntabilitas
b. Alat-alat dalam mengevaluasi, yaitu :
ü Teknik Nontes, diantaranya skala bertingkat atau rating scale, Kuesioner atau angket , Daftar cocok (check list ), Wawancara, Pengamatan atau observasi, Riwayat hidup.
ü Teknik tes, tes diagnostic, tes formatif, dan tes sumatif.
c. Perbandingan
antara Tes Diagnostik, Formatif, dan Sumatif.
ü Ditinjau dari fungsinya
ü Ditinjau dari waktu
ü Ditinjau dari
cara memilih tujuan yang dievaluasi
ü Ditinjau dari
cara pencatatan hasil
0 komentar:
Posting Komentar